Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Rusia-Ukraina, Sri Mulyani: Dunia Butuh Koneksi, Bukan Perang

BALI, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyinggung perihal perang Rusia-Ukraina dalam pembukaan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governor Meeting (FMCBG) G20 Indonesia di Bali, Jumat (15/7/2022).

Ia mengatakan, dalam mendorong pemulihan ekonomi global yang dibutuhkan adalah terbangunnya 'jembatan' guna menghubungkan antar-negara, bukan malah membangun 'tembok' yang memisahkan antar-negara.

Sri Mulyani menekankan, dunia membutuhkan koneksi bukan perang untuk bisa mengatasi berbagai persoalan ekonomi. Maka, peran para negara anggota G20 diperlukan dalam pertemuan internasional itu guna memperkuat komitmen bersama untuk kesejahteraan global.

"Indonesia akan terus tanpa henti berdiskusi, berkomunikasi, berkonsultasi, dan meminta saran anda (para negara anggota G20). Sehingga kami akan terus membangun jembatan dan kami tidak membangun tembok, karena kami sangat percaya bahwa dunia semakin membutuhkan lebih banyak jembatan dan koneksi, bukan tembok dan perang," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Sri Mulyani mengungkapkan, bahwa perang Rusia-Ukraina telah memperparah dampak pandemi Covid-19 yang telah memukul perekonomian dalam dua tahun terakhir. Kini dunia dihadapkan pada krisis energi dan pangan.

Harga komoditas energi dan pangan kian melesat sejak perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022 lalu. Lonjakan harga tersebut pada akhirnya berdampak pada peningkatan inflasi yang tinggi di berbagai negara.

Berdasarkan data Bank Dunia, harga minyak mentah telah naik 350 persen sepanjang April 2020 hingga April 2022. Padahal saat awal pandemi terjadi secara global, harga minyak mentah sempat mengalami penurunan yang drastis.

Peningkatan harga minyak mentah dalam kurun waktu dua tahun itu, sekaligus merupakan yang terbesar sejak tahun 1970-an. Krisis energi juga tercermin dari lonjakan harga gas alam di Eropa pada Juni 2022 lalu yang naik 60 persen hanya dalam kurun waktu dua minggu.

Sementara harga komoditas pangan telah melonjak hampir 13 persen di Maret 2022, yang sekaligus mencapai level tertinggi baru dan kemungkinan akan naik lebih jauh menjadi 20 persen pada akhir 2022. Sri Mulyani bahkan memperkirakan, krisis pangan berpotensi berlanjut hingga 2023.

Menurutnya negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah merupakan pihak yang paling rentan terhadap kondisi krisis energi dan pangan global. Maka dalam mengatasi gejolak ekonomi global, ia menekankan perlu adanya kerja sama dari seluruh negara.

"Kita perlu memperkuat semangat multilateralisme. Kita juga perlu membangun jaring pengaman untuk kerjasama kita di masa depan, dan juga terus memperkuat komitmen kita untuk kemakmuran global," tutup Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2022/07/15/204000726/perang-rusia-ukraina-sri-mulyani--dunia-butuh-koneksi-bukan-perang-

Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke