Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Bantah Biaya BI Fast yang Murah Mengurangi Pendapatan Perbankan

BADUNG, KOMPAS.com - Selama ini biaya transfer antarbank umumnya sebesar Rp 6.500 per transaksi lalu dengan menggunakan sistem pembayaran BI Fast turun menjadi Rp 2.500 per transaksi.

Dengan turunnya biaya transfer antarbank tersebut, apakah fee based income (pendapatan dari komisi) perbankan jadi turun?

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, meskipun biaya transfer antarbank lewat BI Fast turun tapi tidak menurunkan fee base income perbankan.

"Tidak, ini (BI Fast) tidak menurunkan fee based income perbankan," ujarnya saat side event G20 Digital Finance to Support Financial Inclusion di Bali, Jumat (16/7/2022).

Justru menurut dia, transaksi perbankan dapat naik hingga 5.000 transaksi per hari sedangkan sebelum ada BI Fast volumenya hanya 1.000 transaksi per hari.

"Bahkan di bank besar, jumlah transaksi bisa naik 1 juta per hari," ucapnya.

Meskipun dia mengakui, hingga saat ini volume transaksi BI Fast di bank kecil atau BUKU I masih rendah, hanya 10 transaksi per hari.

Sebagai informasi, saat ini jumlah transaksi BI Fast mencapai 700.000 transaksi tiap harinya. Sejak diluncurkan Desember 2021, frekuensi transaksi BI Fast mencapai 85,3 juta dan total nilai transaksinya Rp 320,6 triliun.

Dikutip dari Kontan.co.id, hingga Juni 2022, jumlah peserta BI Fast mencapai 52 peserta, di mana 51 merupakan bank umum dan unit usaha syariah (UUS) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Namun, ada lima bank yang sudah jadi peserta sekaligus dengan UUS-nya. Artinya, baru ada total 46 bank yang masuk jadi peserta BI Fast ini.

https://money.kompas.com/read/2022/07/16/163600326/bi-bantah-biaya-bi-fast-yang-murah-mengurangi-pendapatan-perbankan

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke