Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketua OJK Wimboh Santoso: Episode Baru, Momong Cucu hingga Prinsip Hidup...

Wimboh Santoso menuturkan, hidup adalah sebuah episode, dengan tantangan yang akan selalu berubah alias dinamis.

"Kita bisa merencanakan baik dalam ekonomi, dalam sektor keuangan, even nasib kita. Tapi sebenarnya, itu bergantung Yang Maha Kuasa, yang bisa menentukan hidup kayak apa," ucap Wimboh membuka perbincangan.

Dia mencontohkan adanya Covid-19 yang menjungkirbalikkan semua rencana yang telah disiapkan manusia.

"Yang direncanakan manusia berubah total. Mau ekonomi, mau politik, mau keuangan, berubah total. Sehingga hidup ini kita harus bisa sangat dinamis, menyesuaikan dengan apa kehendak Allah, di mana hidup dituangkan dalam perkembangan yang terjadi, seperti Covid ini," tutur pria kelahiran Boyolali, 15 Maret 1957 ini.

Pada saat Covid-19 selesai sebut Wimboh, semua struktur ekonomi berubah. Dari sisi produksi karena berbagai hal tidak bisa mengimbangi kebutuhan, sehingga berujung pada inflasi.

"Karena orang euforia punya duit, belanja, emangnya barangnya bisa dibuat sesaat? Yang belanja tambah banyak, barangnya enggak bisa menyesuaikan kebutuhan manusia," kata dia.

Di samping itu, kebijakan stimulus selama pandemi juga harus dinormalisasikan, sehingga harus ada proses transisi, apalagi bila ternyata semua pihak termasuk pasar sudah terbiasa dengan kebijakan tersebut.

"Kalau The Fed menaikkan suku bunga, 75 basis poin, yang punya duit satu juta dollar AS di Indonesia mungkin mikir juga. Hukum alam itu. Tinggal bagaimana caranya kita me-manage ini semua. Sehingga ini yang kita sebut episode baru," papar Wimboh.

Wimboh Santoso merupakan Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 bakal mengakhiri tugasnya pada Juli 2022 ini. Rencananya pada 20 Juli 2022 Dewan Komisioner baru OJK periode 2022-2027 bakal dilantik.

Lalu apa yang akan dilakukan Wimboh Santoso setelah dirinya tidak lagi di OJK? Apa pesan Presiden Joko Widodo kepada Wimboh setelah dia pensiun?

Wimboh mengaku, dirinya akan kembali ke kampus baik sebagai dosen maupun di bidang riset. "Tetapi pekerjaan yang sudah menanti betul adalah MMC, momong cucu. Selama ini waktu saya bersama cucu kurang," kata Wimboh yang sudah dikaruniai 2 cucu ini sambil tergelak.

"Hidup itu flowing saja. Dalam hidup kita boleh berencana, Allah yang menentukan. Tetapi prinsip pertama, selama masih sehat jangan melihat umur, banyak hal yang kita lakukan dalam kapasitas sesuai dengan keahlian dan yang diminati," ucap pria yang menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Indonesia ini.

Lalu dia bercerita bahwa saat dirinya lulus sudah direkrut untuk menjadi dosen. Namun karena mendapat kesempatan di Bank Indonesia, dia pun akhirnya menjadi pegawai bank sentral itu, sekaligus menjadi dosen di kampus.

"Keahlian saya selama hidup saya setelah bekerja itu dosen. Saya itu dari awal itu dari sejak lulus itu memang jadi dosen," tutur Wimboh.

Pria yang pernah berkarier di Bank Indonesia ini melahirkan program Magister Management bidang Risk Management di Universitas Indonesia pada 2001.

Wimboh mengaku, dirinya pun diberi pesan oleh Presiden Jokowi untuk tetap berbakti kepada negara dalam kapasita apapun. Selain itu juga untuk memberikan masukan kepada para pengurus baru OJK.

"Tolong disampaikan kepada para successor supaya ada kesinambungan," sebut dia mengutip Presiden.

"Karena pekerjaan ini kan tidak bisa plain, harus ada kiat-kiat, kiat-kiat itu yg harus di-share, sharing seperti itu yg bagi saya merupakan shodaqoh," tambah Wimboh.

5 Prinsip Hidup

Pada kesempatan itu, Wimboh pun membagikan 5 prinsip hidup yang selama ini dipegangnya. "Ini tidak pernah lupa dan ini bisa diterapkan siapa saja dan kapan saja. Kalau 5 sikap hidup ini kita pegang teguh, maka tidak ada gap dengan siapapun," ungkapnya.

Pertama adalah yakin.
Wimboh menyebutkan manusia harus mempunyai keyakinan akan segala hal. Dia pun mencotohkan, saat pandemi dirinya yakin sektor keuangan stabil. "Keyakinan itu akan mempengaruhi perspesi masyarakat terhadap kita, kalau kita itdak yakin dan ragu, masyarakat tidak akan percaya," ucapnya.

Kedua, kejujuran. Wimboh menegaskan, keyakinan hanya bisa bila dilandasi oleh kejujuran

"Kalau tidak didasari kejujuran pasti tidak bisa yakin, apalagi kalau bohong takut ketahuan. Kalau kebijakan didrive kepentingan, pasti siang malam dihantui, aduh jangan-jangan ketahuan. Ini bahaya..." tegas dia.

Ketiga, kerja keras. Dengan kerja keras maka keyakinan bisa terwujudkan.

"Saya waktu Covid, tak hanya duduk di jakarta, saya beredar ke daerah-daerah. Saya harus tahu apa yang ada di lapangah, apa pandangan masyarakat terhadap kebijakan, apa yang tak jalan. Balik ke Jakarta dirapatkan, cari solusi," beber Wimboh memberikan contoh.

Keempat, rendah hati, tidak sombong, dan empati. Wimboh mengingatkan bahwa manusia hanya menjalankan semuanya bergantung pada Tuhan.

"Jangan mentang-mentang terus sombong. Selalu rendah hati. Kalau dicaci-maki orang ya sudah lah. Doakan saja semoga sadar dan dapat hidayah. Kebenaran yang akan bicara, tinggal masalah waktu," cetusnya.

Kelima, etika. Dalam hidup harus berpegang pada etika, sehingga mengetahui mana yang benar dan perlu diungkapkan.

"Kebeneran kadang-kadang tidak perlu diungkapkan, karena bisa menimbulkanyg hal yg tidak baik, Suatu saat akan ada waktunya untuk menyampaikan kebenaran," pungkas Wimboh Santoso.

https://money.kompas.com/read/2022/07/18/060400626/ketua-ojk-wimboh-santoso-episode-baru-momong-cucu-hingga-prinsip-hidup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke