Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KKP: Penangkapan Ikan Berbasis Kuota Akan Sejahterakan Nelayan Tradisional

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, penangkapan ikan berbasis kuota akan membuat nelayan sejahtera.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini Hanafi mengatakan, dengan penangkapan ikan berbasis kuota secara terukur tidak akan terjadi pengkaplingan-pengkaplingan laut.

"Kami jamin semua nelayan-nelayan tradisional akan dapat hak untuk mendapatkan kuota sesuai dengan yang dibutuhkan. Jadi tidak benar anggapan di luar sana yang mengatakan penangkapan berbasis kuota akan menyingkirkan nelayan-nelayan tradisional," kata dia dalam Musyawarah Nasional IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Tahun 2022 (MUNAS IV KNTI 2022) di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan penghitungan secara rinci, sehingga alokasi nelayan tradisional akan dipenuhi.

Bahkan di tahun pertama, KKP menjanjikan pendapatan minimal untuk nelayan tradisional adalah Rp 5 juta sesuai program yang dicanangkan.

"Penangkapan ikan berbasis kuota ini akan menyejahterakan nelayan-nelayan kecil," tegas dia.

Zaini menjelaskan, pihaknya akan menarik Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari nelayan besar untuk kemudian disubsidi silang kepada nelayan tradisional.

Adapun, ada beberapa program KKP untuk nelayan kecil telah dimulai sejak tahun 2022. Pertama, adalah program pengembangan kampung nelayan. Tahun ini, KKP membidik target untuk mengembangkan 120 kampung nelayan.

"Kegiatan utamanya adalah peningkatan daya dan upaya nelayan meningkatkan usahanya, misalnya pelatihan bantuan alat tangkap, pengembangan pemasaran, dan digitalisasi desa nelayan," urai dia.

Zaini bilang, perikanan tangkap tidak hanya mengurus pengembangan penangkapan ikan, tetapi juga melakukan diversifikasi terhadap usaha nelayan. Dengan demikian, kegiatan ekonomi tidak hanya bertitik berat pada usaha penangkapan ikan saja.

"Alhamdulilah sudah kami kembangakan batik ecoprint yang sudah menembuh pasar nasional, dan telah melakukan pemasaran di beberapa hotel berbintang di Belitung dan di Jakarta," tutur dia.

"Desa lain juga akan kami garap dengan potensi yang ada," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/07/19/153500926/kkp--penangkapan-ikan-berbasis-kuota-akan-sejahterakan-nelayan-tradisional

Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke