Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memilih Investasi Cerdas untuk Pelajar

SEMENJAK usia kecil, sering kali kita diajarkan untuk menabung. Konsep yang ditanamkan adalah dengan menabung kita akan mendapatkan keuntungan dari bunga bank sehingga semakin lama uang di tabungan akan semakin banyak. 

Karena itu, kegiatan menabung sering kali dianggap sebagai investasi.

Pemilihan bank tempat kita menabung dilakukan berdasarkan besarnya bunga yang ditawarkan oleh bank.

Namun, seringkali kita tidak memahami bahwa sebenarnya menabung berbeda dengan investasi.

Tujuan menabung adalah kegiatan mengumpulkan uang secara bertahap untuk suatu kebutuhan.

Hasil yang diperoleh dari kegiatan menabung berupa bunga atau pembagian keuntungan, di mana besarnya bunga atau pembagian keuntungan pada umumnya tidak akan sebesar hasil yang diperoleh melalui investasi.

Terlebih lagi, bank pada umumnya mengenakan biaya administrasi terhadap nasabah. Jika besarnya bunga yang diperoleh lebih kecil dari biaya adminsitrasi yang dikenakan, maka tabungan akan semakin berkurang nilainya, bukan bertambah.

Sedangkan tujuan investasi adalah menanamkan uang untuk memperoleh keuntungan. Dalam melakukan investasi, terdapat beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan sesuai dengan ketersediaan dana dan jangka waktu investasi.

Kita dapat melakukan investasi dalam bentuk aset riil dan aset keuangan. Contoh aset riil yang dapat dijadikan investasi adalah tanah, bangunan dan emas.

Aset keuangan dapat diinvestasikan di pasar uang, yang bersifat jangka pendek, dan aset keuangan di pasar modal yang bersifat jangka panjang seperti saham, obligasi, dan reksadana.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menabung tidak sama dengan investasi, keduanya memiliki tujuan, risiko, dan jenis-jenis yang berbeda satu sama lain.

Jenis dan cara investasi

Dalam berinvestasi, perlu dipahami bahwa selain dapat memberikan hasil lebih besar, investasi memiliki faktor risiko dibandingkan jika uang ditabung di bank.

Oleh karena itu, dalam melakukan investasi haruslah dilakukan secara SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-bond).

Dalam melakukan investasi, pertama-tama harus ditentukan jenis dan target yang ingin dicapai sebagai hasil dari investasi yang dilakukan.

Besarnya target hasil yang diharapkan, maka semakin besar risiko dari investasi yang harus dihadapi.

Besarnya risiko dapat ditentukan oleh besarnya dana yang berani diinvestasikan oleh investor, dan keberanian dalam melakukan investasi.

Biasanya dipengaruhi beberapa hal, seperti faktor usia. Semakin bertambah usia seseorang cenderung semakin menurun keberaniannya melakukan investasi yang besar.

Pasalnya, besarnya tanggung jawab yang diemban, tingkat kemapanan dan pemahaman yang lebih baik mengurangi risiko yang akan diambil.

Hal lain yang menentukan besarnya risiko dan potensi keuntungan dari sebuah investasi adalah jenis dari investasinya.

Contohnya investasi pada komoditi, mata uang asing akan memberikan risiko yang lebih besar dan potensi keuntungan yang lebih besar pula daripada investasi yang dilakukan pada obligasi pemerintah.

Bagi seorang pelajar, tingkat dan jenis investasi yang dilakukan akan sangat tergantung kepada ketersediaan dana yang akan diinvestasikan.

Pelajar yang belum memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri akan menginvestasikan dana yang disisihkan dari uang pemberian orangtua, sehingga pada umumnya jumlahnya tidak terlalu besar.

Oleh karena itu jenis investasi haruslah yang tidak memerlukan modal awal besar dan dapat dilakukan dalam jumlah relatif kecil dan mudah.

Untuk jenis investasi, pelajar cenderung lebih tertarik dengan investasi yang memberikan hasil keuntungan lebih besar (dan tingkat risiko yang juga lebih besar) karena pelajar akan berinvestasi dengan kelebihan uang yang mereka peroleh.

Salah satu pilihan investasi yang semakin digemari adalah investasi cerdas (SMART Investment).

‘SMART’ Investment merupakan investasi berbasis teknologi, yang dimulai sejak tahun 1994 ditandai dengan berkembangnya perdagangan digital (e-commerce).

Yang dimaksud sebagai smart investment adalah investasi yang dilakukan melalui internet atau investasi online.

Salah satu ciri dari investasi cerdas antara lain investasi tersebut dapat langsung dimonitor oleh investornya sendiri.

Smart investment memberikan keleluasaan lebih dalam nilai minimum dana yang diinvetasikan dan dapat dilakukan dengan mudah, hanya dengan mengandalkan komputer atau gawai yang dimiliki oleh pelajar.

Memilih investasi cerdas

Banyaknya pilihan smart investment yang ada saat ini membuat para pelajar juga harus berhati-hati dalam memilih investasi.

Kejelasan dari lembaga invetasi yang akan dipilih adalah mutlak untuk dapat diketahui terlebih dahulu. Demikian pula halnya dengan tata cara dan risiko yang dihadapi.

Produk investasi yang ditawarkan oleh lembaga yang tidak jelas keberadaannya dan menjanjikan keuntungan fantastis dengan jangka waktu relatif sangat singkat, sangat layak diselidiki lebih lanjut, sebelum melakukan investasi dalam jumlah besar pada program tersebut.

Beberapa pilihan smart investment yang dapat dipertimbangkan, karena kepastian legalitasnya yang terjamin adalah reksadana, saham, obligasi pemerintah (ORI, sukuk, SBR) dan lain-lain.

Dari alternatif pilihan investasi tersebut yang memiliki risiko paling besar adalah investasi saham.

Nilai dari saham sangat fluktuasi sehingga pada saat harga saham yang dipilih mengalami penurunan, nilai uang yang diinvestasikan juga akan berkurang (mengalami kerugian daripada keuntungan yang diharapkan).

Potensi lain yang juga dapat terjadi adalah harga saham termaksud tidak mengalami pergerakan naik ataupun turun (stagnan) sehingga uang yang diinvestasikan tidak mendapatkan hasil.

Jika investasi saham menjadi alternatif pilihan investasi yang menguntungkan, maka perlu dilakukan analisa pergerakan harga saham tersebut dalam kurun waktu sebelumnya, agar dapat mempertimbangkan risiko pergerakan naik dan turunnya harga saham, walaupun hal tersebut tidak menjamin tidak adanya risiko kerugian.

Sebagai ‘smart investor’ beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu: tentukan pilihan pada investasi yang sesuai dengan target atau tujuan investasi yang diharapkan.

Kemudian awasi risikonya, sehingga dapat memutuskan kapan investasi harus ditingkatkan atau dihentikan/dipindahkan ke jenis atau bidang yang lain. Selamat berinvestasi !

*Margarita Ekadjaja, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara

https://money.kompas.com/read/2022/07/20/090000626/memilih-investasi-cerdas-untuk-pelajar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke