“Bersih-bersih BUMN bukan sekadar jargon. Transformasi BUMN bukan sekadar semboyan. Kami di Kementerian BUMN berkomitmen memulihkan perusahaan-perusahaan milik negara,” kata Erick dikutip dari Instagram, Selasa (26/7/2022).
Erick mengatakan, program bersih-bersih BUMN yang terpenting adalah bagaimana program ini bisa memperbaiki sistem di perusahaan-perusahaan BUMN dan juga kementerian BUMN. Hal ini penting dilakukan untuk keberlanjutan perusahaan BUMN kedepannya.
“Meski secara bertahap dan penuh tantangan, namun kita terus lakukan. Bersih-bersih BUMN yang terpenting bagaimana program ini bisa memperbaiki sistem yang ada didalamnya, sehingga bisa berjalan kontinyu jangka panjang,” jelas dia.
Menurut dia, kasus-kasus korupsi tidak bisa dimungkiri akan terus terjadi setiap tahunnya. Namun, sistem yang tepat guna akan meminimalisasi potensi korupsi, utamanya di perusahaan BUMN.
“Kita tahu, kalau kita bicara korupsi pasti setiap tahun terjadi. Tapi, bagaimana ini kita minimize dengan sistem yang kita perbaiki dan bisa berjalan kontinyu jangka panjang,” ujar dia.
Erick mencontohkan, kasus-kasus yang mulai terselesaikan melalui perbaikan sistem, seperti Jiwasraya yang sudah terjadi sejak tahun 2006, dan juga kasus Asabri. Terbaru, kasus maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang berhasil terselesaikan melalui restrukturisasi.
“Alhamdulillah, setelah kita mendorong perbaikan di Jiwasraya, sejak tahun 2006 itu tidak diselesaikan, dengan dorongan Pak Presiden, bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, dan BPKP kita bisa buktikan sekarang perbaikan Jiwasraya hampir menyeluruh,” jelas dia.
https://money.kompas.com/read/2022/07/26/131500826/erick-thohir-bersih-bersih-bumn-bukan-sekadar-jargon