Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UMKM yang Ingin "Go Global" Perlu Didampingi dan Diberi Edukasi

Hal ini seiring pulihnya perekonomian nasional paska pandemi dan mulai menggeliatnya penyaluran kredit di sektor UMKM. 

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) merupakan bank yang berkomitmen memberikan asistensi maksimal kepada para pelaku UMKM untuk "go global".

Bank BJB punya program bjb Pesat (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu) untuk membina dan meningkatkan kompetensi UMKM agar terus tumbuh dan naik kelas. Kemudian, ada program Kredit Mesra untuk kredit UMKM dan KUR. 

"Program Pesat merupakan bagian dari komitmen Bank BJB dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sehingga diharapkan UMKM binaan Bank BJB mampu berdaya saing, naik kelas, sampai akhirnya menjadi UMKM Juara," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi melalui keterangannya, Selasa (26/7/2022). 

Bank BJB, lanjut Yuddy, juga secara konsisten mendukung para pelaku UMKM melalui digitalisasi, pemberdayaan dan pembiayaan.

"Selain adanya produk pembiayaan UMKM, kami juga menyediakan inovasi berbasis digital untuk memberikan edukasi tentang apa saja yang diperlukan untuk menembus pasar internasional, bagaimana mempromosikan usaha, cara membuat laporan keuangan serta pendampingan," ujar Yuddy.

Tercatat, hingga Juni 2022 portofolio penyaluran kredit UMKM Bank BJB telah mencapai Rp 835 miliar untuk produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Rp 8,2 miliar untuk produk Kredit Mesra.

Kredit Mesra merupakan produk pinjaman untuk usaha produktif tanpa agunan dan tanpa bunga. Program ini berkolaborasi dengan Pemprov Jabar yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Program ini juga masuk nominasi finalis Top Inovasi Pelayanan Publik 2022 yang diselenggarakan Kementerian PAN RB.


UMKM "Go Global"

Sebelumnya Data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat menunjukkan, UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi Indonesia, bahkan salah satu sektor unggulan karena selalu tumbuh dan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun.

Saat ini Jabar memiliki lebih dari 4,5 juta pelaku UMKM di sektor nonpertanian. Dengan adanya bantuan dari pemerintah untuk usaha mikro, diperkirakan jumlah UMKM menjadi lebih dari 5 juta pelaku yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Jabar. 

Para pelaku UMKM di Jabar ini sebagian merupakan korban PHK dari industri yang terdampak pandemi.

“Salah satu kontribusi pemulihan ekonomi adalah mendorong UMKM Go Global karena dengan memasarkan produk UMKM ke luar negeri maka tidak hanya akan menambah keuntungan untuk pelaku UMKM tapi juga akan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji yang membacakan sambutan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pada bincang bisnis bertajuk "UMKM Go Global Bersama Bank Bjb", pekan lalu. 

Kusmana mengatakan, Provinsi Jawa Barat memiliki keunggulan komparatif dibandingkan provinsi lain, dimana mampu menangkap peluang pasar global melalui produk potensial ekspor antara lain pertanian, perikanan, furniture home decor, makanan dan minuman, herbal produk, serta muslim fesyen.

Kendala ekspor UMKM

Kendati demikian, ia mengakui salah satu kendala UMKM melakukan ekspor adalah pada tataran eksekusinya.

"Banyak pengusaha yang sudah mendapatkan pesanan, akan tetapi tidak dapat memproses pesanan tersebut. Karena itu, para pembina dan pelaku UMKM perlu mengetahui tahapan ekspor misalnya setelah mendapat pesanan perlu membuat perjanjian dan perlindungan hukumnya. Kemudian urusan kepabean, sertifikasi yang dipersyaratkan, penguasaan bahasa asing baik lisan maupun tulisan dan lainnya," ujar Kusmana.

Sebagai tambahan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor Jawa Barat Januari-Mei 2022 tercatat 15,71 miliardollar AS atau meningkat 18,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Hal ini memberikan harapan baru bagi perekonomian Jawa Barat.

https://money.kompas.com/read/2022/07/26/163555426/umkm-yang-ingin-go-global-perlu-didampingi-dan-diberi-edukasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke