Melansir data RTI, IHSG ditutup pada level 6.898,22 pada perdagangan hari ini. Posisi tersebut naik 26,68 poin atau 0,39 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 6.871,54 poin.
Meskipun IHSG menguat, tercatat lebih banyak saham yang ditutup melemah, yakni sebanyak 258 saham, sementara yang menguat 254 saham, dan 172 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 12,32 triliun dengan volume 30,36 miliar saham.
Lagi-lagi, Bumi Resources (BUMI) menjadi emiten yang paling aktif ditransaksikan hari ini, dengan volume transaksi sebanyak 8,4 miliar saham. Kemudian diikuti oleh Smartfren Telecom (FREN) dan Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) masing-masing sebesar 3,5 miliar dan 1 miliar saham.
Adapun top gainers ditempati Chemstar Indonesia (CHEM), yang menguat 20,19 persen menjadi Rp 125 per saham. Kemudian, Bekasi Asri Pemula (BAPA) yang menguat 20,17 persen ke level Rp 143 per saham, dan terakhir Bank Raya Indonesia (AGRO) mningkat 10,88 persen ke posisi Rp 815 per saham.
Di sisi lain, saham yang mencatatkan pelemahan paling besar hari ini ialah Winner Nusantara Jaya (WINR) menurun 6,76 persen menjadi Rp 69, Energi Mega Persada (ENRG) juga terkoreksi 6,76 persen menjadi Rp 276, dan Wahana Inti Makmur (NASI) merosot 5,98 persen menjadi Rp 220.
Sementara itu, bursa Asia lain terpantau bergerak variatif atau mixed, di mana indeks Nikkei dan Straits Times masing-masing menguat 0,22 persen dan 0,33 persen.
Nasib berbeda dialami Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Komposit yang masing-masing terkoreksi sebesar 1,13 persen dan 0,05 persen.
Pergerakan IHSG yang cenderung terbatas tidak terlepas dari para investor yang masih menunggu pengumuman suku bunga The Fed hari ini. Pengumuman pertemuan bulanan ini diyakini pasar akan menjadi penentu arah pasar modal ke depan.
Sebagaimana diketahui, The Fed diproyeksi kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps). Ini lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 100 bps.
"IHSG saat ini masih terlihat bergerak dalam rentang sideways yang cukup wajar dengan pola tekanan terbatas, demikian juga kenaikan belum terlihat akan bergerak secara signifikan," ujar CEO Yugen Bertumbuh, William Surya Wijaya.
https://money.kompas.com/read/2022/07/27/160526426/jelang-pengumuman-the-fed-ihsg-ditutup-menguat-039-persen