Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peran Model Panutan Membangun Intensi Berwirausaha Kaum Muda

Kemendikbudristek telah meluncurkan Program Wirausaha Merdeka yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar menjadi wirausaha di sejumlah perguruan tinggi.

Program ini menegaskan kembali bahwa kewirausahaan dapat diajarkan dan wirausaha dapat diciptakan melalui serangkaian proses pembelajaran yang runtut dan sistematis.

Walau tantangannya tidak mudah, pendidikan kewirausahaan membuka kesempatan yang lebih luas kepada seluruh mahasiswa tanpa memandang asal program studi untuk menjadi wirausaha yang sesungguhnya.

Wirausaha sejati adalah mereka yang menciptakan bisnis dengan penawaran yang baru (inovatif) dan bernilai tambah, tidak hanya bagi konsumen tetapi juga bagi masyarakat.

Dalam lingkup lebih luas, wirausaha ini memberikan kontribusi pada pendapatan negara dan berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Wirausaha seharusnya tidak sama dengan sekadar pemilik usaha, karena sesuai nama mereka adalah pahlawan (wira) usaha.

Maka, proses melahirkan wirausaha bukan hanya sekadar mengajarkan konsep bisnis belaka atau proses membuka usaha. Penanaman pola pikir (mindset) menjadi hal utama.

Intensi berwirausaha

Satu sasaran awal paling penting dalam proses pembelajaran kewirausahaan adalah membangun intensi berwirausaha. Intensi yang terbangun menciptakan dorongan untuk berperilaku selayaknya wirausaha.

Studi dari Galloway dan Brown (2002) mengindikasikan bahwa mayoritas lulusan biasanya merencanakan untuk memulai bisnis setelah lima hingga sepuluh tahun pengalaman kerja.

Selama periode itu sikap dan intensi berwirausaha sangat mungkin berubah. Studi tersebut dibenarkan oleh Audet (2004) yang mengukur stabilitas persepsi dan mempertanyakan intensi tersebut.

Lunturnya intensi berwirausaha mendorong perlunya pendekatan alternatif dengan memanfaatkan role model (model panutan) yang biasa digunakan untuk menjelaskan perilaku berwirausaha.

Model panutan merupakan penerapan teori kognitif sosial yang berfokus pada apa dan bagaimana seseorang belajar dari yang lain melalui model praktik yang baik (Ormrod, 1999).

Teori pembelajaran sosial berguna untuk menjelaskan bagaimana model panutan beroperasi (Bandura, 1977).

Teori ini juga digunakan untuk menjelaskan bagaimana model panutan dapat memengaruhi individu lain untuk bertindak, mengimitasi, berpikir, dan mengadopsi karakteristik pribadi, perilaku, gaya dan atribut (Adesola, Outer, Mueller, 2019).

Memiliki model panutan wirausaha sukses adalah persyaratan yang mesti dipenuhi universitas yang berjiwa kewirausahaan (entrepreneurial university).

Peran model panutan

Walau model panutan diyakini bisa memengaruhi intensi berwirusaha, hasil penelitian yang dilakukan di sebuah universitas yang berbasis kewirausahaan memperlihatkan bahwa model panutan tidak memengaruhi intensi berwirausaha mahasiswa secara langsung (Soelaiman dan Puspitowati, 2022).

Faktor-faktor seperti sikap terhadap kewirausahaan, norma subjektif (lingkungan sekitar) dan kendali perilaku menjadi jembatan penghubung antara model panutan dengan intensi berwirausaha.

Kendali perilaku merupakan kemudahan atau kesulitan yang dirasakan dalam melakukan perilaku dan diasumsikan mencerminkan pengalaman masa lalu serta hambatan yang diantisipasi.

Studi tersebut juga memperlihatkan bahwa mahasiswa hanya menjadikan sosok wirausaha sebagai contoh, tetapi tidak secara otomatis mampu menumbuhkan keinginan untuk berwirausaha.

Model panutan dapat berkontribusi dalam menumbuhkan sikap kewirausahaan seseorang dengan cara menjadi fasilitator ketika mengidentifikasi peluang, menghasilkan ide bisnis di tahap inovasi dan membantu proses implementasi bisnis.

Sikap positif terhadap kewirausahaan akan mendorong seseorang untuk mengambil tindakan aktif dan berani mengambil risiko dalam melakukan kegiatan kewirausahaan.

Norma subjektif yang merupakan cermin dari lingkungan sekitar juga akan meningkat melalui pengalaman positif yang diberikan oleh model panutan.

Dalam hal ini model panutan berperan sebagai sumber yang dapat memengaruhi tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang karena terinspirasi untuk menjadi wirausaha yang sukses.

Model panutan juga dapat mendorong reaksi positif seseorang saat memutuskan tindakan untuk terlibat dalam kewirausahaan melalui dukungan serta umpan balik.

Tampaknya pembelajaran kewirausahaan dengan memanfaatkan model panutan dapat menjadi pilihan yang menarik di tengah “eksperimen” model pembelajaran yang paling sesuai untuk menciptakan wirausaha muda.

*Dosen Tetap Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara

https://money.kompas.com/read/2022/07/28/063612226/peran-model-panutan-membangun-intensi-berwirausaha-kaum-muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke