Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maybank Indonesia Bukukan Laba Rp 663 Miliar di Semester I 2022

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Maybank Indonesia Tbk membukukan kenaikan laba pada Semester I 2022. Adapun laba sebelum pajak naik 23,9 persen menjadi Rp 944 miliar dan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali sebesar Rp 663 miliar atau naik 30 persen.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, pada paruh pertama tahun 2022 ini kinerja bisnis kambali bergairah karena aktivitas pasar kembali normal sehingga kebutuhan akan pembiayaan meningkat.

Kenaikan laba Maybank ini kontribusi utamanya dari penurunan provisi sehubungan dengan membaiknya kualitas aset, pertumbuhan kredit, penurunan biaya dana (cost of funds), dan biaya overhead yang terkendali.

"Kami bangga terhadap kinerja kredit bank yang telah bertumbuh di sebagian besar segmen," ujarnya dalam keterangan tertulis Kamis (29/7/2022).

Tercatat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp 3,48 triliun. Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit ritel maupun korporasi dan biaya dana yang rendah.

Pendapatan NII tersebut sejalan dengan pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) yang kuat sehingga mendorong marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) meningkat 18 basis poin menjadi 4,6 persen pada Semester I 2022.

Sementara itu, fee based income Maybank Indonesia turun 8,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Penurunan ini disebabkan oleh fee based income dari global market yang merosot hingga 69,2 persen akibat dinamika suku bunga global dan volatilitas pasar.

Sementara, rasio kewajiban pemenuhan kecukupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio /LCR) tercatat 165,3 persen pada Juni 2022, berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100 persen.

Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat 25,9 persen pada Juni 2022 dibandingkan 26,3 persen di Juni 2021. Total modal perseroan tercatat naik menjadi Rp 28,21 triliun pada Juni 2022 dari Rp 27,16 triliun pada Juni 2021.

Penyaluran Kredit Maybank Indonesia

Seiring dengan peningkatan kegiatan bisnis dan perdagangan pada Semester I 2022, total kredit Maybank Indonesia tumbuh 8,1 persen menjadi Rp 106,81 triliun dari Rp 98,80 triliun pada Semester I 2021.

Dia menyebut, pertumbuhan kredit untuk Semester I 2022 merupakan yang pertama kalinya dicatat sejak awal pandemi. Lantaran ditopang oleh segmen kredit global banking mampu tumbuh 16,7 persen menjadi Rp 42,09 triliun dari Rp 36,07 triliun.

Selain itu juga ditopang oleh segmen kredit community financial services (CFS) yang tumbuh 3,2 persen menjadi Rp 64,73 triliun secara yoy dan segmen CFS ritel tumbuh 9 persen menjadi Rp35,95 triliun seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat.

Kemudian, segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh sebesar 8,5 persen menjadi Rp 15,65 triliun dari Rp 14,42 triliun dan pembiayaan otomotif anak perusahaan yang juga tumbuh 10,8 persen.

Untuk kredit segmen retail small and medium enterprises (RSME) tumbuh 5 persen menjadi Rp 12,65 triliun dari Rp 12,04 triliun, didukung kondisi ekonomi yang membaik.

Namun demikian, segmen kredit CFS non-ritel turun 3,3 persen lantaran Maybank Indonesia mengambil langkah untuk melakukan rebalancing pada portofolio kredit non-ritel, menerapkan kendali atas penyaluran kredit agar kredit yang disalurkan memberi manfaat bagi kelangsungan usaha, serta menjaga komitmen nasabah.

Posisi likuiditas Maybank Indonesia tetap kuat dengan rasio kredit terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) berada di posisi yang sehat pada level 84 persen.

Kredit Bermasalah (nonperforming loan/NPL)

Tercatat rasio NPL konsolidasi yang membaik menjadi 3,5 persen (gross) dan 2,6 persen (net) pada Juni 2022. Angka NPL tersebut turun dari 4,4 persen (gross) dan 2,7 persen (net) pada Juni 2021.

Pada Semester I 2022, Maybank Indonesia juga mencatatkan penurunan saldo NPL sebesar 12,5 persen yang membuktikan perseroan terus menerapkan prinsip kehati-hatian dan menerapkan risk posture yang konservatif.

Pada periode ini, perseroan juga menghimpun DPK yang tumbuh 3,9 persen menjadi Rp 111,66 triliun sehingga CASA dapat tumbuh 22,3 persen. Pertumbuhan CASA didukung giro yang tumbuh 34,6 persen dan tabungan sebesar 8,6 persen. Sementara, simpanan berjangka turun 9,3 persen menjadi Rp 56,53 triliun dari Rp 62,36 triliun.

"Hal ini selaras dengan strategi bank untuk memperkuat likuiditas dengan mengoptimalkan simpanan berbiaya rendah, dan mengandalkan layanan perbankan digital untuk menghimpun simpanan nasabah. Alhasil, Rasio CASA terus membaik dan tercatat menguat menjadi 49,4 persen pada Juni 2022 dibandingkan 41,9 persen pada Juni 2021," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2022/07/29/141900526/maybank-indonesia-bukukan-laba-rp-663-miliar-di-semester-i-2022

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke