Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semester I-2022, Laba Bersih UOB Group Naik Tipis

Perolehan laba terbesar terjadi di Kuartal II-2022 yang mencapai 1,1 miliar dollar Singapura atau naik 11 persen dibanding Kuartal II 2021.

Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB Group Wee Ee Cheong mengatakan, perolehan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang sebesar 3,54 miliar dollar Singapura (Rp 38,18 triliun), atau naik 14 persen dari pendapatan bunga di Semester I 2021 yang sebesar 3,10 miliar dollar Singapura.

Pertumbuhan pendapatan bunga bersih tersebut karena margin bunga bersih naik 7 bps. Ditambah dengan adanya pertumbuhan pinjaman yang sehat sebesar 8 persen, terutama dari peningkatan pinjaman modal kerja dan hipotek.

Di sisi lain, pendapatan bersih perseroan justru mengalami penurunan dari 1,2 miliar dollar Singapura di Semester I 2021 menjadi 1,1 miliar dollar Singapura (Rp 11,8 triliun) di Semester I 2022.

"Kami telah menghasilkan keuntungan yang stabil, hal ini didukung dengan pendapatan bunga bersih yang lebih tinggi dari perkiraan yang didorong kenaikan suku bunga dan pengelolaan neraca aktif UOB. Kenaikan suku bunga diatur untuk lebih meningkatkan margin kami pada tahun ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (8/8/2022).

Sementara itu, pendapatan Wholesale Banking UOB Group di periode ini juga meningkat 16 persen secara tahunan menjadi 2,9 miliar dollar Singapura. Lantaran adanya peningkatan margin dan pertumbuhan pinjaman dari modal kerja jangka pendek dan kesepakatan pasar modal utang.

Biaya pinjaman dan investasi mencapai rekor baru di periode ini karena UOB Group mendukung klien bisnisnya dalam upaya ekspansi regional.

Hal ini tercermin dalam pendapatan antar negara UOB Group yang mampu tumbuh sebesar 13 persen secara tahunan di tengah tantangan jangka pendek yang timbul akibat ketidakpastian makroekonomi di seluruh dunia.

Namun di periode ini pendapatan group retail turun 3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,7 miliar dollar Singapura. Hal ini dipengaruhi momentum investasi yang lebih lemah karena investor kini kian berhati-hati di tengah ketidakpastian pasar.

Kendati demikian, aset yang dikelola dari nasabah kelas atas tetap stabil di posisi 138 miliar dollar Singapura atau setara Rp 1.488 triliun.

Kemudian, deposito UOB Group mencatat peningkatan margin dan pertumbuhan volume di pasar-pasar utama pada negara representatif, sedangkan penggunaan kartu kredit mencatat pertumbuhan yang kuat menyusul bangkitnya perekonomian di kawasan serta diperbolehkannya kembali masyarakat untuk bepergian.

Dia mengatakan, UOB Group terus memperluas portofolio keberlanjutannya melalui produk, solusi, dan inisiatif baru di Semester I 2022.

Saat ini portofolio pembiayaan berkelanjutan UOB Group naik menjadi 20 miliar dollar Singapura dan total aset yang dikelola dalam investasi yang berfokus pada lingkungan, sosial, dan tata kelola mencapai 11,7 miliar dollar Singapura per 30 Juni 2022.

"Potensi jangka panjang wilayah kami tetap menjanjikan. Dengan dukungan neraca kami yang kuat, posisi modal dan likuiditas yang sehat serta pendekatan yang hati-hati, kami berada di posisi yang baik untuk menghadapi tantangan jangka pendek dengan dengan nasabah dan masyarakat," tutur Wee.

https://money.kompas.com/read/2022/08/08/163500126/semester-i-2022-laba-bersih-uob-group-naik-tipis

Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke