Mengutip data Bloomberg, harga minyak West Texas Immediately (WTI) turun 0,29 persen menjadi 90,5 dollar AS per barrel, sementara itu minyak Brent turun tipis 0,07 persen pada level 96,58 dollar AS per barrel.
Dalam sepekan harga minyak mentah dunia berada dalam tekanan, karena meningkatnya kekhawatiran bahwa resesi akan memangkas permintaan minyak.
Selain sentimen tersebut, harga minyak mentah dunia juga dipengaruhi oleh kabar yang menunjukkan bahwa ekspor minyak melalui pipa Druzhba Rusia ke Eropa terhambat di Ukraina.
Konflik Rusia-Ukraina yang belum mereda juga mendorong penghentian aliran minyak di pipa minyak Druzhba ke beberapa bagian Eropa Tengah. Ini terjadi sejalan dengan sanksi Barat yang mencegah Ukraina menghentikan aliran minyak di pipa minyak Druzhba ke beberapa bagian Eropa sebagai upaya mencegah transaksi pembayaran dari Moskow untuk biaya transit.
Aliran di sepanjang rute selatan pipa Druzhba mengalami kendala, sementara rute utara yang melayani Polandia dan Jerman tidak terganggu.
Direktur energi berjangka di Mizuho di New York Bob Yawger mengatakan, harga minyak awalnya bergerak lebih tinggi di tengah berita pipa dan ekspektasi bahwa penutupan akan memperketat pasokan, tetapi harga berbalik arah setelah penyebab gangguan menjadi lebih jelas.
“Mempertimbangkan fakta bahwa bukan pihak Rusia yang menutup pipa, tetapi pihak Ukraina, itu akan menjadi situasi yang dapat diselesaikan lebih cepat daripada nanti,” kata Yawger dikutip dari CNBC.
Harga minyak mentah dunia juga tertekan oleh pembicaraan tentang upaya terakhir oleh negara Eropa untuk kembali menghidupkan perjanjian nuklir Iran. Namun, pembicaraan sudah berlangsung selama berbulan-bulan tanpa kesepakatan.
https://money.kompas.com/read/2022/08/10/061500926/harga-minyak-mentah-dunia-turun-setelah-ukraina-tutup-pipa-pasokan-ke-eropa