Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Digitalisasi UMKM dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Delloitte mendefinisikan ekonomi digital sebagai aktivitas ekonomi yang dihasilkan dari miliaran koneksi online dalam keseharian yang meliputi orang, bisnis, perangkat, data dan proses. Pondasi berkembangnya ekonomi digital meliputi hyperconnectivity atau peningkatan keterkaitan antara orang, organisasi dan mesin yang dihasilkan dari internet, teknologi seluler, internet of things (IoT), dan teknologi blockchain.

Potensi ekonomi digital nasional berkembang secara eksponensial dengan dukungan jumlah penduduk yang besar, sebanyak 277,7 juta jiwa dengan porsi sekitar 56,7 persen tinggal di perkotaan (BPS, 2022).

Berdasarkan data Hootsuite Digital Report (2022), pengguna internet di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 204,7 juta users dengan tingkat penetrasi sebesar 73,7 persen. Pengguna sosial media yang aktif sebanyak 191,4 juta pengguna dengan tingkat penetrasi mencapai 68,9 persen.

Jumlah jaringan telepon seluler mencapai 370,1 juta atau 133,2 persen lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk (Wearesocial, 2022), sehingga dapat menjadi kekuatan besar dalam pembentukan ekosistem ekonomi digital yang masif dan inklusif.

Data Google Temasek and Bain Company (2021) menunjukkan bahwa 80 persen penguna internet di Indonesia menggunakan jaringan selulernya untuk berbelanja online. Diproyeksikan porsi ekonomi digital nasional akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara tahun 2025 dengan nilai transaksi mencapai 146 miliar dolar AS.

Arus ekonomi digital nasional yang pesat telah mengubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi yang menuntut serba cepat dan aman.

Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas sistem pembayaran telah mengoptimalkan peluang adanya inovasi digital dan upaya antisipasi risiko yang muncul.

Digitalisasi UMKM

Merespon kebutuhan masyarakat di dalam ekosistem ekonomi digital yang berkembang sangat cepat, BI telah menyusun Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 dengan salah satu inisiatifnya yaitu pembayaran ritel. Inisiatif tersebut diwujudkan melalui pengembangan digitalisasi sistem pembayaran yang mampu menyediakan layanan secara real time, seamless tersedia 24 jam, 7 hari seminggu, dengan tingkat keamanan dan efisiensi yang tinggi secara end to end yang saat ini dikenal dengan BI-FAST.

Di dalam inisiatif ini, BI juga memperkuat implementasi pembayaran digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mendigitalisasi fungsi ekonomi tradisional yang bersifat massal (misal: pasar tradisional dan merchant UMKM).

Berdasarkan data Kemenkop UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61,07 persen dan mampu menyerap tenaga kerja dengan porsi 97 persen, sehingga mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional. Karena itu, digitalisasi UMKM dengan fasilitasi QRIS akan membantu akselerasi pemulihan ekonomi nasional, sekaligus mengantisipasi terjadinya krisis baru di era pandemi Covid-19.

Cash flow transaksi UMKM menggunakan QRIS dapat terlihat oleh sistem perbankan. Data transaksi yang ter-capture oleh sistem perbankan menjadi profiling kinerja keuangan UMKM sehingga dapat dioptimalkan untuk melakukan analisis pemberian kredit/pembiayaan secara lebih prudent.

Data BI menunjukkan, pembiayaan UMKM perbankan pada Juni 2022 mampu tumbuh sebesar 17,37 persen (year on year/yoy) dengan rasio kredit bermasalah tetap terjaga 3,04 persen (bruto) pada Mei 2022. Kinerja UMKM yang positif juga terkonfirmasi oleh membaiknya indeks bisnis UMKM sebesar 109,4 pada triwulan II-2022 berdasarkan survei yang dilakukan Bank BRI.

Pemulihan ekonomi

Akselerasi pemulihan UMKM mendorong peningkatan produksi barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya inflasi tinggi yang dipicu supply shock. Besarnya porsi UMKM yang memperoleh pembiayaan perbankan akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru sehingga dapat memperbesar size ekonomi nasional.

Selanjutnya, digitalisasi sistem pembayaran yang difasilitasi BI-FAST dengan layanan yang cepat, murah cepat, mudah, murah, aman dan handal akan mempercepat perputaran uang di dalam sistem ekonomi. Perekonomian yang berputar cepat akan meningkatkan level pendapatan nasional ke arah yang lebih tinggi sebagaimana teori The Quantity Theory of Money yang diperkenalkan oleh Irving Fisher pada tahun 1911.

Mulai pulihnya UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Hal ini didukung oleh data BPS yang mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II-2022 sebesar 5,44 persen yoy lebih tinggi dari triwulan I-2022.

Masih berlangsungnya momentum pemulihan ekonomi nasional terlihat dari peningkatan kinerja sektor industri pengolahan sebesar 53,61 persen pada triwulan II-2022 atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Selain itu, BI mencatat optimisme konsumen pada bulan Juli 2022 sebesar 123,2 yang menunjukkan bahwa konsumen optimis terhadap kondisi ekonomi ke depan akan lebih baik.

https://money.kompas.com/read/2022/08/10/141600326/digitalisasi-umkm-dan-pemulihan-ekonomi-nasional

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke