Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Investor Pasar Modal Tumbuh Pesat Selama Pandemi

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan jumlah investor pasar modal justru mengalami peningkatan yang pesat selama pandemi Covid-19.

Pertumbuhan ini menunjukkan minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi semakin besar lantaran pandemi membuat mereka menyadari akan pentingnya memiliki dana darurat dan berinvestasi.

"Per bulan Juli 2022, jumlah investor kita mencapai 9,3 juta investor. Peningkatan ini terjadi di semua jenis investor baik investor saham, investor reksadana, maupun investor SBN," ujarnya saat acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan 2022, Jumat (12/8/2022).

Dia melanjutkan, jumlah investor pasar modal tersebut didominasi oleh investor muda dengan usia di bawah 30 tahun, yakni mencapai 59,4 persen dari total investor individu di Indonesia.

"Data ini semakin menegaskan bahwa tren investasi di Indonesia kini semakin inklusif di mana banyak generasi muda mulai sadar akan investasi," ucapnya.

Peningkatan jumlah investor muda ini, menurut dia, disebabkan oleh mudahnya generasi muda mengakses informasi terkait investasi seperti di media sosial.

Dengan kemudahan tersebut, generasi muda menjadi lebih leluasa menentukan pilihan instrumen investasi yang cocok, mulai dari produk perbankan seperti tabungan dan deposito hingga produk pasar modal seperti saham dan obligasi.

"Namun demikian, minat masyarakat yang tinggi untuk berinvestasi terutama pada generasi muda ini perlu kita bentengi dengan pemahaman literasi yang baik. Tujuannya agar masyarakat mengambil investasi sesuai dengan kapasitas risiko yang mampu ditanggungnya," jelas Purbaya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menambahkan, investor pasar modal hingga Juni 2022 tumbuh 3,7 kali lipat atau 370 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Pada Juni 2019, jumlah investor pasar modal hanya 2,5 juta lalu meningkat menjadi 3,9 juta pada Juni 2022.

"Yang menarik sekali dari tambahan investor itu, 81 persen adalah merupakan investor generasi milenial dan generasi Z," kata Mahendra.

Menurutnya, peningkatan jumlah investor domestik tersebut merupakan hasil dari upaya seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan berbagai program sosialisasi, edukasi, dan literasi keuangan kepada masyarakat.

Kendati demikian, peningkatan jumlah investor ini harus diimbangi dengan upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan investasi pada masyarakat.

Hal ini untuk meminimalisir investasi bodong yang selama ini kasusnya sudah merugikan banyak masyarakat akibat tidak memiliki cukup pemahaman terkait investasi yang legal.

"Sehingga tidak hanya menimbulkan apa yang dikenal dengan herd behaviour, noise trading, maupun investing in bubbles hanya untuk mengejar hasil atau yield yang tinggi tanpa memperhitungkan risiko, aspek legalitas produk, serta bahkan logika yang mendasar," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2022/08/12/190000426/jumlah-investor-pasar-modal-tumbuh-pesat-selama-pandemi

Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke