Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Tanaman Sorgum, Pengganti Gandum asal Afrika Idaman Jokowi

KOMPAS.com - Pemerintah tengah gencar mengembangkan sorgum sebagai bahan pangan nasional. Sejatinya, sorgum adalah tanaman yang berasal dari Afrika Timur. Apa itu sorgum dan mengapa perlu ditanam massal di Indonesia?

Bisa dikatakan, sorgum adalah tanaman yang sejauh ini paling layak untuk menggantikan gandum yang hingga kini belum bisa dibudidayakan secara massal di Indonesia. Sebaliknya, sorgum adalah bijian-bijian yang bisa dengan mudah tumbuh di negara tropis.

Pada tahap awal, Kementerian Pertanian mulai mengembangkan 15 ribu hektare tanaman sorgum. Pada 2023, pengembangan tanaman sorgum akan terus diperluas dari 40 ribu hektare menjadi 50 ribu hektare.

Mengenal tanaman sorgum

Dikutip dari Buku Sorgum, Inovasi Teknologi dan Pengembangan yang diterbitkan Kementerian Pertanian, sorgum adalah tanaman tahan banting.

Sebabnya, sorgum bisa dibudidayakan dengan sangat baik di lahan kering sekalipun, sebagaimana dari daerah asalnya, Afrika. Di mana sorgum banyak ditanam di tanah gersang.

Karena itu pula, sorgum masih bisa ditanam maupun dipanen saat musim kemarau. Sebaliknya, padi yang selama ini jadi makanan pokok Indonesia, budidaya sebagian besar varietasnya membutuhkan air yang sangat banyak.

Sorgum cocok ditanam di daerah yang kering seperti NTT dan NTB. Tanaman sorgum juga bisa melengkapi padi di beberapa daerah Pulau Jawa yang sebagian wilayanya minim sumber air seperti Kabupaten Wonigiri, Bojonegoro, Grobogan, hingga Tuban.

Tanaman sorgum mampu tumbuh sampai setinggi enam meter. Untuk fisiologisnya sendiri, sorgum berbentuk seperti lapisan lilin dengan sistem perakaran yang meluas, dan akarnya serabut.

Kelebihan lainnya, tanaman sorgum tidak membutuhkan masukan tinggi, alias tidak perlu banyak pemberian pupuk sebagaimana pada padi. Kelebihan lain dari sorgum adalah tanaman ini lebih sedikit terserang hama maupun penyakit.

Tanaman sorgum adalah masih sekeluarga dengan tanaman serealia lainnya seperti padi, jagung, hanjeli dan gandum, dan bahkan tanaman lain seperti bambu
dan tebu.

Sejauh ini, ada 32 spesies tanaman sorgum. Dalam taksonomi, tanaman-tanaman tersebut tergolong dalam satu keluarga besar Poaceae yang juga sering disebut sebagai Gramineae (rumput-rumputan).

Di negara-negara berkembang, tanaman sorgum dibudidayakan terutama sebagai bahan pangan dan minuman beralkohol atau bahan upacara adat.

Minuman beralkohol yang dibuat dari biji sorgum adalah dapat berupa bir berasal dari biji yang difermentasi setelah dikecambahkan. Sementara Di negara-negara maju, batang atau biji sorgum digunakan sebagai pakan, media jamur merang.

Khusus sorgum manis, batangnya digunakan sebagai bahan untuk gula dan kertas. Tanaman sorgum termasuk tanaman serealia yang memiliki kandungan gizi tinggi, meliputi karbohidrat, lemak, kalsium, besi, dan fosfor.

Sorgum adalah pangan pokok di banyak negara

Negara penanam sorgum memiliki luas panen hingga jutaan hektare (ha) yakni India. Misalnya pada tahun 1990 menanam sorgum seluas 14,36 juta ha, namun pada tahun 2012 menurun menjadi 7,38 juta ha.

Di benua Afrika, Nigeria dan Sudan merupakan negara penanam sorgum terluas. Pada tahun 2012, masing-masing negara menanam sorgum seluas 5,5 juta ha dan 4,1 juta ha.

Di benua Asia, penanam sorgum terluas kedua setelah India adalah China yang pada tahun 1990 luas mencapai 1,5 juta ha, tetapi menurun menjadi 0,5 juta ha pada tahun 2012.

Di benua Amerika, negara penanam sorgum terbesar adalah Meksiko dan Argentina. Pada tahun 1990 luas panen sorgum di masing-masing negar 1,8 juta ha dan 0,7 juta ha, dan pada tahun 2012 tetap stabil, Meksiko 1,8 juta ha, dan Argentina meningkat menjadi 1,2 juta ha.

Tanaman sorgum d Amerika Serikat meningkat 121 persen dalam 10 tahun terakhir, yaitu 0,38 juta ha pada tahun 1990, menjadi 0,84 juta ha pada tahun 2012.

Tanaman sorgum di Australia merupakan tanaman minor walaupun skala usaha per petani cukup luas, karena luasnya pemilikan lahan.

Total luas panen tanaman sorgum di Australia pada tahun tahun 1990 adalah 0,38 juta ha dan meningkat menjadi 0,65 juta ha pada tahun 2012.

Perancis, Itali, dan Rusia merupakan negara Eropa penanam sorgum, meski luas arealnya relatif kecil. Pada tahun 1990 luas areal panen sorgum adalah 0,07 juta ha di Perancis, 0,02 juta ha di Italia, dan 0,03 juta ha di Rusia.

Pada tahun 2012, luas panen sorgum di Perancis turun menjadi 0,04 juta ha, di Italia 0,03 juta ha, dan Rusia 0,04 juta ha.

Di Indonesia, luas panen tanaman sorgum pada tahun 1990-2010 hanya sekitar 25.000 ha dan tersebar, sehingga tidak masuk dalam daftar statistik FAO.

Tanaman sorgum di Indonesia terdesak oleh komoditas yang bernilai ekonomi lebih tinggi, seperti jagung, kacang hijau, padi gogo, atau ubi kayu.

Pada tahun 1950-1965 areal tanaman sorgum cukup luas, biasa ditanam di lahan kering (tegalan) pada musim hujan, pada pematang, atau tumpangsari dengan padi gogo atau kedelai.

Pada lahan sawah, sorgum ditanam pada musim kemarau, bulan Juli-Oktober, pada waktu tanaman semusim lainnya kurang toleran terhadap cekaman kekeringan.

Sebelum tahun 1970an, biji tanaman sorgum digunakan untuk bahan pangan sebagai substitusi beras. Namun setelah persedian beras memadai dengan harga yang relatif murah, petani di Jawa tidak lagi tertarik menanam sorgum.

Sejak tahun 1990an pasar sorgum dapat dikatakan tidak ada. Industri pakan ternak (feed mill) yang mulai tumbuh sejak 1980an nampaknya kurang berminat membeli biji sorgum dalam negeri yang ketersediaannya tersebar dan di setiap lokasi jumlahnya sedikit.

Nampaknya ketiadaan pasar ini telah berfungsi menjadi “pemusnah” tanaman sorgumdari lahan petani. Di negara-negara yang masyarakatnya menggunakan sorgum untuk bahan pangan, sorgum masih tetap menjadi tanaman utama, seperti halnya negara-negara di Afrika.

Hampir seluruh negara-negara tropis Afrika menggunakan sorgum sebagai bahan pangan, dan merupakan tanaman penting yang luas panennya relatif stabil dari tahun 1990 hingga 2012.

Perubahan luas panen di Erithrea dan Ethyopia lebih disebabkan oleh perubahan geo-politik dalam pembagian wilayah negara, namun petani pelaku penanamnya tetap sama.

Di Sudan, Nigeria, Tanzania, Uganda, Mozambique, Chad, dan Kamerun, luas areal tanaman sorgum meningkat nyata dari tahun 1990 ke tahun 2012, terkait dengan kebutuhan pangan penduduk yang terus meningkat.

Sorgum adalah tanaman pengganti gandum yang impornya masih sangat besar di Indonesia. Jadi sudah tahu apa itu sorgum?

https://money.kompas.com/read/2022/08/14/163908226/mengenal-tanaman-sorgum-pengganti-gandum-asal-afrika-idaman-jokowi

Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke