Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Punya 4 Kekuatan untuk Menghadapi Ketidakpastian Global, Apa Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com - Risiko gejolak ekonomi global ke depannya masih tinggi. Namun demikian, ketidakpastian global ini tidak turut membuat Indonesia pesimistis.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD, Selasa (16/8/2022) menyebut Indonesia memiliki empat kekuatan dalam menghadapi ketidakpastian ini.

Lantas apa saja 4 kekuatan Indonesia yang dinilai dapat membantu Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke depannya?

1. Mengelola pandemi Covid-19

Saat ini kondisi pandemi Covid-19 sudah terkendali, aktivitas masyarakat sudah normal sehingga perekonomian kembali menggeliat. Namun, Indonesia tidak boleh lalai karena pandemi masih belum berakhir.

Presiden Jokowi mengatakan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh.

Seluruh masyarakat, organisasi sosial dan keagamaan, tenaga kesehatan, TNI dan Polri, serta kementerian dan lembaga negara saling mendukung pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian global ini.

"Dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh," ujar Jokowi dikutip dari YouTube DPR RI, Kamis (18/8/2022).

2. Sumber daya alam (SDA)

Kekuatan Indonesia selanjutnya berasal dari kekayaan SDA yang melimpah. Menurut Jokowi, SDA dan keanekaragaman hayati ini dapat menjadi kekuatan jika dikelola secara bijak dan berkelanjutan.

Namun syaratnya, lanjut Jokowi, SDA ini harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri agar nilai tambahnya bisa maksimal.

Dengan pengelolaan SDA yang maksimal akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan

devisa, meningkatkan pendapatan negara, dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

3. Bonus demografi

Kekuatan ketiga Indonesia ialah bonus demografi. Seperti diketahui, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar dan didominasi oleh usia produktif.

Penduduk di usia produktif ini akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga dapat menjadi motor penggerak perekonomian nasional.

4. Kepercayaan internasional kepada Indonesia

Kekuatan selanjutnya ialah Indonesia kini telah banyak mendapatkan kepercayaan internasional. Ini dibuktikan oleh Rusia dan Ukraina yang menjadikan Indonesia jembatan perdamaian dan Indonesia diterima negara-negara besar di kala geopolitik tengah memanas.

"Tahun 2022 ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, menjadi Ketua ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional," ucap Jokowi.

Dia melanjutkan, kepercayaan internasional yang meningkat tajam ini dapat dirasakan di dalam negeri. Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri terus bertumbuh pesat.

"Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana 52 persen di antaranya, berada di Luar Jawa. Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris," kata Jokowi.

Kendati demikian, kepercayaan ini juga harus direspons dengan melakukan berbagai kebijakan di sektor-sektor usaha. Misalnya dengan melakukan reformasi struktural untuk daya saing dan iklim berusaha hingga memperbaiki ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM.

https://money.kompas.com/read/2022/08/18/081000026/indonesia-punya-4-kekuatan-untuk-menghadapi-ketidakpastian-global-apa-saja-

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke