Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sinergi BUMN dalam Program Makmur Dorong Produktivitas Tebu di Subang

Dengan peningkatan produktivitas tersebut, keuntungan para petani tebu ikut terkerek hingga 271 persen yaitu dari Rp 7,06 juta per hektar menjadi Rp 26,2 juta per hektar.

Hal itu terungkap saat panen tebu bersama Pupuk Kujang Cikampek dan ID FOOD yang dihadiri oleh Asisten Deputi Pupuk Dan Pangan Kementerian BUMN, Zuryati Simbolon, Senin (15/8/2022).

BUMN yang terlibat yakni BUMN Industri Pupuk dan Pangan PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Kujang Cikampek, dan PT RNI (Persero) Holding Pangan ID FOOD melalui anak usahanya PT PG Rajawali II. 

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan, berkat Program Makmur panen tebu di desa tersebut naik dari 60 ton menjadi 104 ton per hektar atau mengalami peningkatan 73 persen.

Keuntungan petani tebu meningkat

Nugroho berharap petani tebu lainnya di desa Pasirbungur dapat bergabung dalam program Makmur sehingga bisa mendapatkan pendampingan dan meningkatkan produktivitas tanamannya.

“Melalui program Makmur, Pupuk Indonesia mendukung peningkatan produktivitas tanaman tebu dengan komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budidaya tebu. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula,” kata Nugroho melalui keterangannya, Jumat (19/8/2022). 

Program Makmur juga meningkatkan keuntungan para petani tebu hingga 271 persen yaitu dari Rp 7,06 juta per hektar menjadi Rp 26,2 juta per hektar.

“Hal ini tidak lepas dari peran semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam ekosistem Makmur. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung program Makmur ini sehingga dapat berjalan baik,” tutur Nugroho.

Realisasi Program Makmur hingga Juli 2022

Ia melanjutkan,  hingga Juli 2022, program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 184.305 hektar atau 73 persen dari target 250.000 hektar pada akhir tahun 2022, dengan jumlah petani binaan sebanyak 94.431 orang.

Dari total lahan seluas 184.305 hektar tersebut lahan varian tebu pada program Makmur sudah terimplementasi seluas 45.532 hektar atau 41 persen dari target yang ditetapkan yakni 110.000 hektar dengan melibatkan sebanyak 8.686 orang petani. Sementara sisanya untuk komoditas padi, jagung, kopi, kelapa sawit, hortikultura, dan sebagainya.


Targetkan swasembada gula

Sementara itu, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD sekaligus Ketua PMO Program Makmur Frans Marganda Tambunan mengatakan BUMN Pangan dan Pupuk bersinergi untuk mendukung swasembada gula nasional melalui ekosistem pelaku usaha pertanian di antaranya dengan perbaikan on farm dan off farm termasuk salah satunya adalah melalui program Makmur dengan pemberdayaan Petani dan Kemitraan petani.

“Pada hari ini, Program Makmur yang dikelola ID FOOD melalui anak usaha PT PG Rajawali II juga telah menghasilkan produksi tebu sebesar 228.000 ton di luasan lahan 3.156,45 hektar dan jumlah petani sebanyak 430 orang,”Jelas Frans pada kesempatan panen tebu di wilayah Jawa Barat.

Frans melanjutkan dari beberapa komoditas pangan melalui Program Makmur, komoditas tebu menjadi prioritas guna menggenjot kontribusi gula Nasional.

“Sinergi melalui program Makmur ini wujud terciptanya ekosistem pangan, atasi krisis pangan,” ujar Frans.

Pupuk khusus untuk tanaman tebu

Direktur Utama Pupuk Kujang Cikampek, Maryadi, mengatakan bahwa Pupuk Kujang sedang memperkuat ekosistem petani tebu di Jawa Barat. Melalui Program Makmur, petani tebu ditargetkan bisa meningkatkan keuntungan dan lebih sejahtera.

Demi menyokong rencana tersebut, Pupuk Kujang membuat pupuk NPK khusus tebu untuk memudahkan petani. Maryadi menuturkan bahwa NPK Tebu Pupuk Kujang memiliki formula 21-9-15+S+Zn. "NPK tebu Kujang memiliki kandungan nitrogen (21) fosfor (9) dan kalium (15). Di NPK tersebut, kami juga menambahkan sulfur (S) dan seng (Zn)," ujar Maryadi.

"Formula pupuk tebu kami buat berdasarkan hasil riset. Dengan menambahkan sulfur dan seng, tebu bisa tumbuh lebih maksimal, berbatang jangkung hingga rendemen gula menjadi lebih banyak," Maryadi menambahkan.

Makmur merupakan program yang diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021.

Program dengan makna “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat” ini memberikan pengawasan dan pendampingan intensif kepada petani. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman, digital farming, hingga mekanisasi pertanian.

Selain itu, disiapkan juga akses permodalan, perlindungan risiko pertanian, serta adanya kepastian pembelian dengan harga kompetitif melalui offtaker.

https://money.kompas.com/read/2022/08/19/105901026/sinergi-bumn-dalam-program-makmur-dorong-produktivitas-tebu-di-subang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke