Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Setiap Tabung Elpiji 3kg Disubsidi Rp 42.750 | Kuota Subsidi Pertalite Habis September

1. Setiap Tabung Elpiji 3 Kg Disubsidi Rp 42.750, Sri Mulyani: Yang Banyak Nikmati Orang Kaya...

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, subsidi energi seringkali tidak tepat sasaran, termasuk dalam hal penggunaan elpiji 3 kilogram (kg).

Ia bilang, subsidi elpiji tabung gas melon ternyata banyak dinikmati orang kaya. Bendahara Negara itu menjelaskan, 68 persen konsumsi elpiji 3 kilogram dinikmati oleh kelompok rumah tangga mampu atau orang kaya, sedangkan kelompok 40 persen rumah tangga terbawah atau orang miskin hanya mengonsumsi 32 persennya.

"Jadi 68 persen konsumsinya dinikmati oleh yang mampu, sedangkan 40 persen terbawah hanya menikmati 32 persen dari subsidi elpiji 3 kilogram," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Padahal kata Sri Mulyani, pemerintah mengeluarkan biaya subsidi yang besar untuk setiap tabung elpiji 3 kilogram yakni mencapai Rp 42.750 per tabung.

Selengkapnya baca di sini

2. Sri Mulyani: Pertamax yang Dikonsumsi Mobil Bagus Disubsidi Rp 4.800 Per Liter

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke atas turut mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Padahal, Pertamax bukan merupakan jenis BBM bersubdisi seperti Pertalite dan Solar. Menurut dia, subsidi pada Pertamax diberikan karena adanya lonjakan harga minyak mentah melampaui proyeksi APBN 2022, Energy Information Administration (EIA), serta konsensus pasar.

"Pertamax sekalipun yang dikonsumsi oleh mobil-mobil yang biasanya bagus, berarti yang pemiliknya juga mampu, itu setiap liternya mendapat subsidi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Ia menjelaskan, berdasarkan asumsi APBN yang telah ditetapkan dalam Perpres 98 Tahun 2022, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar 100 dollar AS per barrel. Sementara EIA memproyeksi 104,8 dollar AS per barrel dan konsensus pasar sebesar 105 dollar AS per barrel.

Selengkapnya baca di sini

3. Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Harga emas batangan Antam pecahan 1 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Sabtu(26/8/2022), dibanderol seharga Rp 1.007.000 atau tidak berubah dibandingkan hari Jumat kemarin.

Kemudian untuk harga emas batangan pecahan 0,5 gram dibanderol seharga Rp 556.000 dan harga emas batangan Antam 2 gram dipatok Rp 1.950.000.

Sementara harga emas batangan yang dirilis PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) 1 gram dipatok seharga Rp 939.000 atau mengalami penurunan Rp 9.000 dibanding sehari sebelumnya.

Berbeda dengan harga emas batangan Antam yang stagnan, harga emas hari ini UBS juga mengalami penurunan cukup signifikan. Untuk harga emas hari ini pecahan 0,5 gram UBS dijual seharga Rp 502.000 dan pecahan 2 gram seharga Rp 1.863.000.

Selengkapnya baca di sini

4. Pahami Perbedaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan

Perbedaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan menjadi salah satu topik yang kerap memunculkan pertanyaan di benak publik.

Meski nama dua instansi tersebut sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, namun bisa jadi masih ada yang belum tahu perbedaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Terlebih, sebagian masyarakat ada yang saat ini hanya punya BPJS Ketenagakerjaan tapi tidak punya BPJS Kesehatan atau sebaliknya.

Nomor BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan apakah sama?

Itulah salah satu pertanyaan yang juga kerap mencuat terkait kartu BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan di kalangan pembaca. Karena itu, artikel ini akan menjawab hal tersebut dengan mengulas informasi seputar perbedaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

Selengkapnya baca di sini

5. Sri Mulyani Wanti-wanti Kuota Subsidi Pertalite Habis September

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan kuota BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite yang ditargetkan dalam APBN tahun ini akan habis pada bulan Oktober.

"Kalau kita asumsikan volume konsumsi (BBM) mengikuti selama delapan bulan terakhir, kuota akan habis di bulan Oktober, kalau konsumsinya tetap sama" ujar Sri Mulyani dikutip dari Antara, Sabtu (27/8/2022).

"Setiap bulan (konsumsinya) 2,4 juta KL. Kalau ini diikuti, bahkan akhir September ini habis untuk (kuota) Pertalite," kata dia lagi.

Menurut dia, bersamaan dengan itu, anggaran subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp 502 triliun tahun ini, juga akan habis pada bulan Oktober.

Sehingga, tentunya akan diperlukan anggaran subsidi dan kompensasi energi tambahan untuk menambal sisa waktu yang ada hingga akhir tahun.

Selengkapnya baca di sini

https://money.kompas.com/read/2022/08/28/060500826/-populer-money-setiap-tabung-elpiji-3kg-disubsidi-rp-42.750-kuota-subsidi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke