Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tekan Perokok Anak, Cukai Rokok Harus Dinaikkan?

Ketua Umum Komite Nasional Pengendalian Tembakau Hasbullah Thabrany mengatakan, target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) untuk menurunkan prevalensi perokok anak masih cukup rendah.

"Ini membuktikan pemerintah masih takut-takut, tapi oke kita terima dulu. Target (prevalensi perokok anak) 8,7 persen turun dari 9,1 persen, tetapi dengan pertumbuhan penduduk (angka ini) masih tinggi," kata dia dalam konferensi pers, Senin (29/8/2022).

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki, sejak Undang-undang Cukai dikeluarkan tahun 2022 sampai sekarang jumlah produksi dan konsumsi rokok naik lebih dari 100 miliar batang, meskipun telah dicanangkan kenaikan harga cukai.

"Artinya kenaikan cukai itu belum efektif, karena tujuan Undang-undang kenaikan cukai itu mengendalikan konsumsi agar menurun," imbuh dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, harga rokok yang mahal akan membuat anak-anak kesulitan menjangkau dan orang miskin tidak perlu lagi membeli rokok.

Kemudian, Hasbullan menyebut, banyak pejabat negara salah paham dengan kenaikan cukai rokok.

"Mereka menganggap cukai rokok adalah kontribusi industri rokok, sehingga mereka berpikir kalau kenaikan cukai rokok menyebabkan orang yang beli rokok jadi sedikit dan sumbangsih industri menurun," papar dia.

"Itu keliru, cukai rokok bukan sumbangan industri, tetapi cukai rokok adalah dana denda dari mereka yang hidupnya tidak sehat, anak-anak, dan orang miskin yang merokok," timpal dia.


Bicara soal petani, Hasbullah percaya penanam tembakau tidak akan menjadi korban. Pasalnya, kenaikan cukai dan harga rokok seharusnya berdampak pada kenaikan harga di tingkat petani.

"Namun faktanya tidak demikian, petani tidak mendapatkan (keuntungan) dari konsumsi rokok dan belanja rokok," ungkap dia.

Hasbullah berharap, pada tahun 2023 pemerintah akan menaikkan harga cukai rokok minimal 20 persen. Jumlah tersebut dipatok dengan perkiraan harganya tidak terkejar oleh kenaikan pendapatan masyarakat, sehingga masyarakat tetap terlindungi.

"Jangan takut nanti kalau cukai naik target pertumbuhan ekonomi dan inflasi terganggu. Kenaikan cukai rokok tidak punya pengaruh signifikan terhadap inflasi," ucap dia.

Terakhir, Hasbullah menggarisbawahi adanya kemungkinan masyarakat beralih ke rokok ilegal ketika cukai rokok mengalami kenaikan.

"Betul pasti ada orang yang akan ke sana, tapi bukan berarti kita berhenti. Kita naikkan dan ada kendali juga terhadap rokok ilegal," tandas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/08/29/142015226/tekan-perokok-anak-cukai-rokok-harus-dinaikkan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke