Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

APPSI: Jika Cukai Rokok Naik 12-15 Persen, Pedagang Warung Bisa "Tak Kuat" Jualan Rokok

Ketua Bidang Organisasi APPSI Don Muzakir mengatakan, dengan rencana kenaikan cukai rokok antara 12 sampai 15 persen, daya serap petani tembakau ke pabrik akan melemah dan buruh di pabrik dapat terdampak efisiensi.

"Pajak rokok ini penyumbang yang luar biasa kepada pemerintah. Otomatis berefek semua ini kenaikan biaya cukai rokok, dari petani tembakau sampai pedagangnya" kata Muzakir dalam konferensi pers APPSI di Pasar Minggu, Selasa (30/8/2022).

Ia menambahkan, modal untuk menjual rokok di tingkatan pedagang kerap kali menjadi biaya yang paling besar dibandingkan modal yang lain. Misalnya modal sebuah warung itu Rp 30 juta, sebesar 60 persen sampai 70 persen itu bisa jadi modal membeli rokok.

Apalagi, ia menceritakan kabar mengenai peningkatan harga cukai rokok tahun depan sudah terasa imbasnya mulai saat ini.

"Baru pemerintah mau naikkan cukai rokok tahun depan. Hari ini harga rokok sudah naik dulunya misalnya harganya Rp 26.000 sekarang sudah ada yang Rp 28.000 sampai Rp 29.000," imbuh dia.

Hal tersebut, Muzakir bilang, turut mengurangi tingkat pendapatan pedagang rokok. Pasalnya di tengah daya beli masyarakat yang belum pulih, masyarakat turut mengurangi kebutuhan yang dikeluarkan untuk membeli rokok.

Ia berpesan, di tengah situasi dunia yang tidak menentu, setiap kebijakan pemerintah itu harus dikaji ulang.

Berdasarkan survei yang yang dilakukan APPSI pada 13 pasar di Pulau Jawa, diketahui pedagang rokok mengeluhkan kenaikan cukai rokok di tengah kenaikan harga pokok. Pasalnya, hal tersebut berpotensi membuat penghasilan pedagang semakin tergerus.


YLKI: rokok perlu dikenai cukai tinggi untuk lindungi konsumen

Sebelumnya, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, rokok adalah produk yang legal, tetapi masuk dalam golongan tidak normal.

"Maka (rokok) perlu dikenai cukai, ini sebagai bentuk perlindungan pada konsumen. Jadi perlindungan konsumen kepada produk tidak normal seperti rokok ini adalah dengan cukai dan harga tinggi," kata dia.

Menurut Tulus, kenaikan cukai hasil tembakau nantinya tidak akan bepengaruh banyak terhadap industri rokok. Sebab, yang mematikan industri dan buruh adalah mekanisasi atau penggunaan alat produksi oleh industri rokok besar.

"Sehingga para buruh diganti perannya," tegas dia.

Lebih lanjut, Tulus bilang, cukai merupakan instrumen yang paling efektif untuk pengendalian konsumsi rokok.

Namun demikian, untuk membuat kebijakan ini berjalan efektif, diharapkan tidak ada lagi diskon harga untuk industri rokok.

https://money.kompas.com/read/2022/08/31/064500126/appsi--jika-cukai-rokok-naik-12-15-persen-pedagang-warung-bisa-tak-kuat-jualan

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Literasi Keuangan Penting untuk Hadapi Ketidakpastian Pasar Global

Literasi Keuangan Penting untuk Hadapi Ketidakpastian Pasar Global

Earn Smart
Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Whats New
Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Work Smart
Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Whats New
Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah 'Miring' dari TikTok Shop

Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah "Miring" dari TikTok Shop

Whats New
Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi 'Pukul Rata' Rp 5.000

Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi "Pukul Rata" Rp 5.000

Whats New
Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Spend Smart
Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke