Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukti Nyata "Kesaktian" Digitalisasi, Ami Sukses Jualan Sayur "Online" Setelah Usaha Kateringnya Tutup

Di tengah banyaknya tantangan selama pandemi, mereka percaya akan ada hasil baik, asal tidak menyerah.

Banting setir dari bisnis katering sehat jadi jualan sayur segar, menjadi pilihan Amilus Sholikhah, pemilik usaha Sayur Express di Jakarta. 

Pengalaman jual sayur segar di GrabMart setelah bisnis katering gagal

Amilus Sholikhah (39) bercita-cita untuk memiliki bisnis sendiri yang bisa diwariskan ke anak cucu. Hingga tepatnya pada 2019 dia mendirikan usaha katering sehat dan memiliki enam orang karyawan. 

Tak berumur lama, usahanya pun terhantam pandemi pada 2021.

Demi tetap bisa mempertahankan karyawan, perempuan yang akrab disapa Ami ini kemudian banting setir dengan berjualan sayur yang produknya didapat dari pemasok bisnis kateringnya dulu.

Tidak berjalan mulus, tantangan berjualan sayur mentah yang tidak tahan lama pun ia rasakan. Ami harus mencari cara agar produknya bisa dipasarkan ke konsumen yang luas dan dalam waktu cepat.

"Di momen itu saya langsung berpikir, harus jualan secara online. Saya mencari tahu lewat internet dan lantas mendaftar sebagai mitra merchant GrabMart pada November 2020. Tidak lama setelah proses registrasi, toko online Sayur Express aktif," ujar Ami dalam siaran pers, dikutip Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Adaptasi bisnis offline ke online selama 6 bulan, omzet naik 30 persen

Adaptasi dari model bisnis offline ke online pun menjadi kunci keberhasilannya. Sekitar 6 bulan Ami mencari cara terbaik sampai akhirnya bisa menyesuaikan dengan model penjualan yang tersedia di dalam layanan GrabMart.

Setelah bisa berjualan online dan menjangkau konsumen lebih luas, usaha Sayur Express mengalami peningkatan omzet secara bertahap.

Untuk transaksi, Sayur Express menggunakan OVO sehingga konsumen pun menjadi lebih mudah berbelanja, aman, dan nyaman.

’’Sebelum bisa berjualan online, omzet saya bahkan pernah minus karena tidak ada pemasukan. Setelah menggunakan layanan GrabMart, omzet Sayur Express cenderung meningkat hingga sekarang dengan penambahan revenue 30 persen dari total omzet,’’ ungkap Ami.


Dulu karyawan katering 6 orang, kini karyawan sayur online 20 orang

Tak hanya kenaikan omzet, dampak positif dari digitalisasi Sayur Express pun bisa membuka peluang pekerjaan. Karyawannya kini bertambah menjadi 20 orang.

Tak segan Ami mengajak sesama pelaku UMKM dan pedagang pasar yang belum digitalisasi untuk mengikuti jejaknya.

“Bagi Sayur Express, pemasok dan pedagang pasar merupakan aset usaha, digitalisasi lah yang menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan. Melalui ini, kami bisa tumbuh bersama. Bergabung layanan GrabMart juga bisa seperti saya dengan modal minim dan tidak memiliki toko fisik. Asal percaya dan semangat belajar, pasti pendapatan meningkat,” tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2022/08/31/070311826/bukti-nyata-kesaktian-digitalisasi-ami-sukses-jualan-sayur-online-setelah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke