Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Videonya Viral, Jokowi Pernah Kritik Keras Program BLT Era SBY

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyatakan secara tegas mengkritik adanya Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal itu diucapkannya saat menjabat Wali Kota Solo maupun Gubernur DKI Jakarta.

Jejak digital video penolakan Jokowi pada program BLT itu pun viral dan beredar luas setelah politikus PDI-P itu memutuskan menaikkan harga BBM dan mengucurkan BLT.

Sebagai informasi saja, di periode 2004-2014, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa kali menaikkan harga BBM. Rencana ini disambut oleh beberapa anggota DPR dengan sangat reaktif, terutama dari partai berlambang moncong putih.

Menurut SBY, BLT adalah salah satu opsi untuk mengurangi beban rakyat karena kenaikan harga BBM. Kata dia, BLT bermanfaat untuk rakyat miskin dan semi miskin. Utamanya jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM.

Jokowi sebut BLT tidak mendidik

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com 28 Maret 2012, Jokowi yang kala itu masih menjabat Wali Kota Solo berujar, bantuan langsung boleh diberikan, tetapi tidak begitu saja.

Bantuan tersebut, kata Jokowi, harus dijadikan sebagai pancing untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Bukan diberikan cuma-cuma ke rakyat dalam bentuk uang tunai.

"Kalau diberikan langsung tunai begitu, itu namanya kita mendidik masyarakat hanya menjadi tangan di bawah, menengadahkan tangan saja," kata Jokowi kala itu.

"Tetapi jika bantuan itu untuk memberdayakan, ke depannya masyarakat bisa menghasilkan sendiri uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," tegas dia.

Menurut Jokowi, bantuan dari pemerintah hendaknya digunakan untuk menggerakkan usaha produktif atau usaha kreatif masyarakat. Pemerintah bertugas memberikan arahan kepada masyarakat dalam penggunaan bantuan itu.

Sementara di dalam sebuah video yang viral beberapa hari terakhir, Jokowi yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta menyatakan, dirinya sangat menolak adanya program BLT.

"Saya memang dari dulu tidak senang dengan bantuan tunai," kata Jokowi dikutip dari video lama yang kembali viral.

"Kalau bisa, bantuan itu diberikan kepada usaha-usaha produktif, usaha-usaha kecil dan rumah tangga yang produktif, itu akan lebih baik," tambahnya.

Kritik Megawati dan PDI-P

Setali tiga uang, baik Megawati maupun kader PDIP di parlemen, juga jadi garda barisan terdepan menolak keras kenaikan harga BBM yang dilakukan rezim SBY saat itu.

Selama pemerintahan SBY, PDI-P selalu menolak ketika pemerintah berencana menaikkan harga BBM dengan berbagai alasan.

Bahkan, putri Megawati yang juga petinggi PDIP, Puan Maharani (kini Ketua DPR RI), saat itu, menyampaikan pidato penolakan kenaikan harga BBM di DPR sembari menangis terisak-isak.

Puan yang sekarang digadang-gadang menjadi salah satu bakal calon Presiden RI ini sedih memikirkan penderitaan rakyat akibat harga BBM naik di era SBY.

Di wawancarai wartawan kala itu, Megawati menyebut kalau kritiknya terhadap kenaikan harga BBM serta program BLT SBY dilakukan sebagai kontrol dari oposisi.

"Kami sebagai oposisi di DPR selalu melakukan pemantauan dan mengontrol. Kami ingin tahu hasil keputusan yang disepakati. Hasil BLT harus bisa membantu masyarakat yang mengalami himpitan ekonomi," kata Megawati dikutip dari pemerintaan Kompas.com, 24 Maret 2009.

Putri sang proklamator ini berujar, apa yang dikritiknya selama ini sebatas pada cara pemberian bantuan yang mengumpulkan banyak orang.

"Saya yang selalu kampanyekan, pembagian BLT dengan cara seperti itu tidak baik. Tapi ada yang mengatakan saya tidak pernah hidup susah dan tidak tahu arti penting BLT," ucap Megawati.

"Saya ini wanita, apa tidak prihatin banyak ibu-ibu pingsan. Apa seperti itu cara menunjukkan memberikan bantuan," ujar mantan Presiden RI kelima ini.

Saat ditanya, apakah ia menghendaki program tersebut dihentikan, Mega menjawab, "Kalau minta dihentikan, nanti saya dikatakan tidak ada rasa kemanusiaan," ujar dia.

Mental pengemis

Sementara saat membuka rapat kerja nasional PDI-P di Hotel Clarion Makassar, Megawati bilang, program BLT disebutnya bisa menciptakan rakyat bermental peminta-minta tanpa kerja keras.

"Penyaluran BLT membuat bangsa semakin bermental peminta-minta. Memangnya Pemerintah RI itu Santa Claus? Bagaimana jika rakyat kita bermental seperti itu? Bagaimana harga diri bangsa," kata Megawati pada 28 Mei 2008.

"Apakah kita bisa menjadi sebagai bangsa jika orang tidak menggunakan tenaganya untuk bekerja, tetapi meminta-minta?” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/09/05/093235226/videonya-viral-jokowi-pernah-kritik-keras-program-blt-era-sby

Terkini Lainnya

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke