JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menegaskan, pihaknya akan melakukan aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu buruh pada esok hari (6/9/2022).
Said bilang, untuk rencana aksi demo besok, pihaknya telah mendapat izin dari Polda Metro Jaya. Adapun tuntutan yang akan disuarakan buruh yakni pemerintah didesak untuk menurunkan harga BBM yang telah naik sejak 3 September 2022.
"Aksi ini diorganisir Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, PRT, buruh migran, miskin kota, dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Aksi serentak akan dilakukan di kantor gubernur," ujarnya melalui pernyataan tertulis, Senin (5/9/2022).
"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI agar membatalkan kenaikan harga BBM," lanjut Said.
Untuk Jabodetabek, aksi akan diikuti 3.000-5.000 orang yang dipusatkan di DPR RI. Aksi ini untuk menuntut pembentukan panja atau Pansus BBM agar harga BBM diturunkan.
Said Iqbal bilang aksi yang akan dimulai pukul 10.00 WIB ini ada menyuarakan tiga tuntutan yaitu tolak kenaikan harga BBM; tolak omnibus law UU Cipta Kerja; dan naikkan UMK 2023 sebesar 10 persen sampai 13 persen.
Pada 3 September, pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite, Solar dan BBM non-subsidi Pertamax. Sehingga harga BBM subsidi jenis Pertalite naik jadi Rp 10.000 per liter dari harga sebelumnya Rp 7.650 per liter.
Kemudian, Solar dari harga Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter dari harga sebelumnya Rp 12.500 per liter.
Kenaikan BBM tersebut, pemerintah beralasan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) terbebani dengan menyokong BBM subsidi yang mencapai Rp 502,4 triliun tahun ini.
https://money.kompas.com/read/2022/09/05/184000126/besok-buruh-di-34-provinsi-demo-serentak-tuntut-pemerintah-turunkan-harga-bbm