Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Ditutup Hijau, Mampukah IHSG Mengekor?

Mengacu kepada data RTI, indeks Dow Jones melesat 1,4 persen ke31,581,28, Nasdaq turut melesat 2,14 persen ke 11,791.90, tidak mau kalah, S&P 500 juga menguat 1,83 persen ke 3,979.87. Wall Street naik tinggi ke level tertinggi dalam sebulan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan, penguatan tersebut utamanya dipicu oleh menurunnya imbal hasil obligasi. Di sisi lain, investor mengabaikan pernyataan hawkish yang dibuat oleh pejabat Federal Reserve.

"Namun investor meragukan penguatan akan berkelanjutan untuk jangka penjang," ujar dia, dalam risetnya, Kamis (8/9/2022).

Imbal hasil US Treasury 10-tahun tergelincir dari level tertinggi tiga bulan yang dicapai pada awal sesi, mendorong saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga seperti Tesla Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com Inc.

"Kekuatan sinyal data dalam ekonomi AS telah mendorong para pedagang untuk bertaruh pada kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh The Fed akhir bulan ini," tuturnya.

Mampukah IHSG mengekor?

Nasib berbeda justru akan dialami oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Kamis hari ini. Dennies memproyeksi, indeks saham nasional kembali melemah.

Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), investor masih akan mencermati perkembangan ekonomi nasional. Data kepercayaan konsumen dinanti oleh investor untuk melihat perkembangan tersebut.

"Candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan," ujar dia.

Lebih lanjut Ia bilang, pada sesi perdagangan hari ini IHSG akan bergerak pada level support 1 7.1982 dan support 2 7.153. Adapun resistance 1 berada pada 7.230 dan resistance 2 7.275.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih akan cenderung bergerak sideways hingga beberapa waktu mendatang.

Menurutnya, dengan posisi cadangan devisa Agustus yang relatif terjaga pada level 132,2 miliar dollar AS, menunjukan kondisi fundamental perekonomian RI masih kuat. Ini menjadi sentimen positif tersendiri bagi pergerakan indeks saham nasional.

Akan tetapi, sentimen market regional dan global serta fluktuasi harga komoditas juga turut mewarnai pergerakan IHSG. Oleh karenanya, koreksi wajar diproyeksi masih kembali terjadi.

"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek," ucapnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/09/08/075630726/wall-street-ditutup-hijau-mampukah-ihsg-mengekor

Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke