Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Mandiri Perkirakan Kredit Tumbuh 9,9 Persen di 2022, Ini Risiko yang Harus Diwaspadai

Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan, terdapat beberapa faktor yang berisiko memperlambat pertumbuhan kredit perbankan, yaitu tekanan inflasi yang meningkat, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan suku bunga acuan, dan pelemahan harga komoditas.

"Office of Chief Economist memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh sebesar 9,9 persen tahun ini seiring membaiknya perekonomian," ujarnya dalam risetnya, dikutip Selasa (13/9/2022).

Sementara faktor katalis positif dapat terlihat pada keyakinan konsumen yang masih relatif kuat. Hal ini ditunjukkan dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2022 menjadi sebesar 124,7, lebih tinggi dibandingkan IKK Juli 2022 sebesar 123,2.

"Hal ini menunjukkan bahwa konsumen masih relatif optimis terhadap arah pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Dendi.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) terbaru, kredit perbankan pada Mei 2022 tumbuh sebesar 9 persen year on year (yoy), dengan nilai total kredit sebesar Rp 6.012,4 triliun.

"Kredit tumbuh positif sejak Juni 2021 dan terus terakselerasi dalam sembilan bulan terakhir secara berturut-turut," ucapnya.

Sedangkan secara month on month (mom), kredit pada Mei 2022 tumbuh sebesar 0,5 persen, pertumbuhannya melambat dibandingkan April 2022 yang meningkat sebesar 2 persen.

Secara year-to-date (ytd), pertumbuhan kredit per Mei 2022 sebesar 4,2 persen, lebih tinggi dibandingkan April 2022 yang sebesar 3,7 persen.

Sebagai tambahan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat melaporkan pertumbuhan kredit pada Juni dan Juli 2022 masing-masing sebesar 10,66 persen yoy dan 10,71 persen yoy.

Sementara itu, kredit macet perbankan atau Non Performing Loan (NPL) per Mei 2022 tercatat sebesar 3,04 persen, meningkat tipis dari Maret 2022 yang sebesar 3,00 persen.

Peningkatan kredit macet ini diakibatkan oleh NPL kredit sektor lapangan usaha yang sedikit meningkat dari 3,50 persen pada April 2022 menjadi 3,53 persen pada Mei 2022.

Adapun NPL tertinggi pada Mei 2022 berasal dari sektor perikanan sebesar 6,31 persen, bergeser dari sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 5,69 persen yang sebelumnya selalu menempati posisi tertinggi.

Selanjutnya, NPL tertinggi dari industri pengolahan sebesar 4,83 persen, perdagangan besar dan eceran 4,33 persen, dan konstruksi sebesar 4,00 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/09/13/160000126/bank-mandiri-perkirakan-kredit-tumbuh-9-9-persen-di-2022-ini-risiko-yang-harus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke