Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Kebiasaan Investor Sukses

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Saat ini, investasi adalah hal yang tak boleh dilewatkan. Selain karena aksesnya yang mudah, hasilnya pun bisa dibilang cukup menguntungkan.

Berbeda dengan menabung, investasi bisa membuat uang kita berlipat ganda. Hal inilah yang membuat banyak orang tertarik melakukannya. Bahkan, data KSEI (2021) menunjukkan peningkatan investor yang signifikan setiap tahunnya.

Sayangnya, masih banyak investor yang melewatkan hal-hal kecil sehingga membuat investasi mereka kerap gagal. Untuk mengatasinya, diperlukan kebiasaan-kebiasaan baik dalam mengatur keuangan.

Menurut Djumyati Partawidjaja, Certified Financial Planner dan Jurnalis Kontan.co.id, dalam siniar CUAN bertajuk “Kebiasaan Investor Sukses: DCA, Riset, Roleplaying”, kebiasaan baik itu mencakup penerapan kerangka kerja yang tepat.

Ia juga mengingatkan agar fokus pada hal itu dan, “Jangan melihat ending-nya, dia (Warren Buffet) udah sekaya itu. Jadi, ngekor beli saham-saham yang dia beli. Nah, kita lihat ilmunya dan mendalami apa yang dia lakukan.”

Dua Kebiasaan Utama Investor Sukses

Menurut Djum, ada dua kebiasaan baik yang kerap dilakukan investor sukses. Pertama adalah membuat tujuan yang jelas karena, “Kalo enggak, (investasi) kita ini gak ke mana-mana.”

Pastikan bahwa tujuan yang ditetapkan bisa terukur. Hindari tujuan abstrak dan cenderung berjangka panjang.

Kedua adalah melakukan riset secara mendalam. Hal ini dilakukan agar kita bisa menentukan strategi investasi. Selain itu, riset berguna untuk mengetahui pengeluaran dengan jelas.

Misalnya, ketika memiliki rencana liburan di bulan depan, kita harus meriset seberapa besar biaya akomodasi, transportasi, makanan sehari-hari, dan hal-hal lain. Dari situ, kita bisa mulai memilih jenis investasi yang tepat.

Metode yang Digunakan Investor Sukses

Setelah mengetahui dua kebiasaan para investor sukses, Djum juga menyebutkan salah satu metode yang kerap digunakan oleh mereka, yaitu dollar cost averaging (DCA). Bahkan, metode ini juga merupakan strategi investasi Warren Buffet.

DCA adalah menginvestasikan jumlah uang yang sama setiap bulan atau minggu. Oleh sebab itu, kunci utama dari metode ini adalah kedisiplinan.

Nantinya, metode ini akan membantu kita dalam membeli unit yang lebih banyak saat harga turun dan sebaliknya saat harga naik. Jadi, kita tetap terus berinvestasi dengan nominal tetap tanpa harus memperdulikan kondisi ekonomi.

DCA sendiri bisa menutup penyakit investor, yaitu ketakutan dan keserakahan, sehingga mampu mengambil hasil sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan. Dua penyakit ini harus dihindari karena bisa membuat kita memiliki keputusan emosional.

Meskipun begitu, banyak orang yang kurang menyukai metode ini karena dinilai punya jangka waktu yang panjang. Selain itu, hasil yang didapatkan juga cenderung minim. “At the end, kita dapet harga rata-rata. Meskipun gak spektakuler banget, tapi tetep dapet cuan,” ujar Djum.

Ia pun menambahkan, “Tapi, kalo kita punya tujuan dan tujuannya jangka panjang, ini tepat.” Hal ini disebabkan karena kondisi pasar saham yang akan selalu mengalami kenaikan dan penurunan.

Oleh sebab itu, sebelum menggunakan strategi ini, kita juga harus berinvestasi di saham perusahaan yang bagus. Lihatlah bagaimana statistik, track record, dan catatan keuangan perusahaan tersebut.

Dengarkan informasi lengkapnya mengenai kebiasaan investor sukses hanya melalui siniar CUAN episode “Kebiasaan Investor Sukses: DCA, Riset, Roleplaying” di Spotify. Di sana, ada banyak pengetahuan seputar keuangan buat kalian yang sedang memperbanyak literasi keuangan.

Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!

https://money.kompas.com/read/2022/09/15/154628626/ini-kebiasaan-investor-sukses

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke