Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga BBM Naik, Pekerja: Pengeluaran Transportasi Membengkak, Jatah Hiburan Terpaksa Dipangkas

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat mulai merasakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar yang diumumkan pada Sabtu (3/9/2022).

Seperti telah diberitakan, wacana kenaikan harga BBM bersubsidi mencuat dalam beberapa waktu terakhir seiring membengkaknya nilai subsidi energi yang mencapai Rp 502 triliun.

Salah satu pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta, Sutrebor Dawi, mengatakan, kenaikan harga BBM sangat terasa pada ongkos transportasi, terutama untuk kendaraan pribadi.

"Kemarin waktu beli BBM pertama kali setelah kenaikan harga rasanya langsung jatuh miskin," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Namun begitu, Dawi mengaku belum merasakan harga kebutuhan lain naik secara signifikan, seperti makan dan layanan penatu.

"Belum terasa karena rata-rata harganya sama," imbuh dia.

Untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM ini, ia sekarang memperketat pengeluaran dengan melakukan pencatatan keuangan secara terperinci. Tujuannya, untuk dapat mengetahui besarnya pengeluaran pada pos tertentu.

"Agar bisa menghemat pos pengeluaran tertentu di bulan berikutnya," tegas dia.

Untuk mengakali besarnya pengeluaran akibat kenaikan harga BBM ini, ia bilang, kebutuhan untuk jajan dan hiburan akan dipangkas.

Setali tiga uang, hal tersebut akan dilakukan oleh salah satu guru di SMP swasta bilangan Jakarta Barat, Tomi Kurniawan.

Ia mengaku, untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari perlu adanya pemangkasan jatah untuk pos hiburan. Bahkan, ia mengaku bakal mengurangi uang makan untuk dapat menyesuaikan pengeluaran.

Pasalnya, beban transportasi cukup menguras kocek hariannya. Untuk itu, Tomi saat ini lebih selektif dalam menggunakan kendaraan.

"Jadi kendaraan hanya untuk bolak-balik ke sekolah dan kos saja," ucap dia.

"Meskipun ada kenaikan gaji sedikit, tetap tidak terasa karena pengeluaran juga naik," timpal dia.

Sebagai anak kos, sebenarnya ia belum merasakan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari, terutama untuk makanan.

Berbeda halnya dengan Tasia, seorang pegawai swasta di Jakarta Selatan. Dia menjelaskan, kenaikan harga BBM sudah berdampak pada kenaikan harga makanan di warung langganannya.

"Harga makanan sudah naik. Penjual sudah mengeluh harga telur dan cabai naik," terang dia.

Untuk dapat menyesuaikan pengeluaran saat harga BBM naik, ia mengaku mengurangi jatah belanja pada beberapa pos pengeluaran.

"Terutama untuk kebutuhan yang tidak perlu banget, misalnya belanja di e-commerce," tutup dia.

Seperti telah diberitakan, sejak Sabtu (3/9/2022), pemerintah telah melakukan penyesuaian harga BBM.

Harga Pertalite yang semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan harga Pertamax yang tadinya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

https://money.kompas.com/read/2022/09/16/144000926/harga-bbm-naik-pekerja-pengeluaran-transportasi-membengkak-jatah-hiburan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke