Hal tersebut membuat investor lebih hati-hati dalam menempatkan dananya. Produk investasi bersifat volatilitas rendah dengan tenor jangka pendek serta imbal hasil menarik kini menjadi incaran investor.
Merespons kebutuhan tersebut, perusahaan PT Bahana TCW Investment Management beberapa waktu lalu meluncurkan produk investasi Bahana Gebyar Dana Likuid atau BGDL. Ini merupakan produk investasi hasil kerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.
BGDL merupakan produk reksa dana pasar uang yang dikembangkan dan disesuaikan dengan karakteristik nasabah wealth management BCA. Produk ini memiliki tenor satu tahun, dan diklaim memiliki imbal hasil optimum dengan mempertimbangkan kualitas aset.
Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan, BGDL merupakan jawaban akan kebutuhan investasi masyarakat saat ini. Di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu, produk menekankan pada penilaian risiko kialitatif dan kuantitatif.
Selain itu, produk BGDL juga mempertimbangkan kualitas perusahaan atau emiten penerbit obligasi, sebagai prioritas utama tanpa mengesampingkan unsur imbal hasil yang dinikmati oleh investor.
"Produk ini memiliki volatilitas rendah, serta risiko penurunan nilai aktiva bersih (NAB) relatif lebih rendah dibanding reksa dana saham atau pendapatan tetap," kata Danica, dalam keterangan resminya, Senin (19/9/2022).
"Karena produk ini mayoritas portofolionya dialokasikan pada obligasi korporasi dengan minimum rating AA," tambah dia.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, ada beberapa syarat obligasi yang akan dipilih untuk menjadi target investasi produk investasi ini. Ini meliputi, penerbit obligasi harus bertatus perusahaan terbuka, dengan rating obligasi AA yang juga tergolong investment grade, serta kapitalisasi pasar minimal Rp 200 miliar dengan tenor tidak lebih dari satu tahun.
Sementara syarat untuk penempatan di instrumen deposito adlaah produk ini hanya akan berinvestasi di bank BUKU 2, 3, dan 4 dengan aspek kecukupan modal di atas ketentuan OJK. Selain itu, bank harus memiliki laba positif dan memiliki persentase penempatan deposito terhadap total dana pihak ketiga (DPK) tidak lebih dari 10 persen serta tingkat kredit macet di bawah 5 persen.
"Kami akan terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap produk-produk investasi yang mengedepankan penilaian risiko namun tetap mampu memberikan imbal hasil optimal," ucap Danica.
https://money.kompas.com/read/2022/09/19/182142326/strategi-bahana-tcw-rancang-produk-reksa-dana-pasar-uang-di-tengah-volatilitas