Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lebih Hemat Motor BBM atau Listrik? Ini Hitungan Menteri ESDM

“Jika per liter BBM (harga lama) Rp 7.650 per liter itu akan terkumpul biaya untuk pembelian BBM sebesar Rp 2,3 juta rupiah untuk membeli BBM,"  kata Arifin dalam siaran pers, Selasa (20/9/2022).

"Tetapi jika menggunakan motor listrik dia cuma mengeluarkan uang sebesar Rp 585.000 dengan harga BBM yang sekarang Rp 10.000 per liter maka perbedaanya akan semakin besar," lanjut dia.

Dia mengatakan, konversi motor BBM ke listrik ini perlu dilakukan karena adanya peningkatan jumlah kendaraan yang cukup drastis, dengan rata-rata pertumbuhan 4,1 persen per tahun, yang di dominasi kendaraan roda dua sebanyak 121 juta unit pada 2021.

“Program konversi (motor BBM ke listrik) diharapkan mampu memberikan dampak sangat signifikan baik efisiensi maupun pengelolaan lingkungan. Saat ini di Indonesia ada sekitar 120 juta sepeda motor, jika per satu motor menggunakan BBM 0,34 liter per hari dikalikan dengan 120 juta itu sama dengan 700.000 barrel crude yang digunakan,”

Arifin mengungkapkan bila semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan motor listrik, maka diperkirakan akan menjadi cikal bakal Indonesia membangun industri otomotifnya sendiri.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah telah ditetapkan untuk percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Salah satu percepatan dalam Inpres tersebut melalui program konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

"Saat ini program motor listrik masih dalam skala pilot project tetapi dalam program pilot project ini kita juga sudah mempunyai 4 bengkel tersertifikasi dan saat ini adalagi 40 bengkel lagi yang mengajukan untuk pelatihan bagaimana bisa melakukan konversi, ini akan terus ditumbuh kembangkan," kata Arifin.

Arifin mengungkapkan program ini diharapkan dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, perakitan yang dilakukan oleh bengkel-bengkel service tentunya akan memerlukan tenaga kerja baru dan perputaran roda ekonomi.

"Bayangkan saja ada 120 juta motor kali Rp 10 juta hitung-hitung kurang lebih ada sekitar Rp 10 triliun aktifitas untuk mengkonversi termasuk juga pemasangang-pemasangannya," ucap dia

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden, Kementerian diminta untuk memberikan prioritas untuk penggunaan EV (Electric Vehicle).

"Kami bersama-sama berdiskusi dengan Kementerian Keuangan diupayakan ada subsidi pada saat adanya konversi itu terutama untuk kendaraan motor ini, baik yang dimiliki Kementerian/lembaga maupun masyarakat terutama yang berkaitan yang komersial," ujar Budi.

Program Konversi Motor BBM ke Listrik merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 terkait dengan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Selain meningkatkan efisiensi dan konservasi energi melalui peralihan pemakaian BBM menjadi listrik, Program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan juga membawa kontribusi besar dalam perbaikan pengelolaan lingkungan.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, dampak mengkonversi 6 juta motor BBM ke listrik akan mampu mengurangi BBM 12,8 juta barrel per tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 3,9 juta ton CO2, dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 TWh per tahun.

https://money.kompas.com/read/2022/09/20/133142326/lebih-hemat-motor-bbm-atau-listrik-ini-hitungan-menteri-esdm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke