Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Resmi Jadi Holding, PLN Bentuk Subholding

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pembentukan holding dan subholding diawali dengan upaya transformasi 4.0 yang dicetuskan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Dia bilang, dengan holding dan subholding ini, maka bisnis proses akan lebih efisien dan utilisasi aset lebih optimal.

“Ini berawal dari arahan Pak Erick agar PLN melakukan transformasi 4.0, yaitu perubahan struktur organisasi dalam bentuk holding dan subholding. Atas arahan Pak Erick itu, maka kami konsolidasikan holding dan subholding genco,” ujar Darmawan.

Fokus PLN pada holding adalah dalam lingkup transmisi listrik, sementara pada subholding melalui pembangkit listri, yakni Renewable Energy (RNE) dan Geothermal. Darmawan mengatakan, dalam pembentukan holding dan subholding terdapat proses bisnis pengelolaan pembangkit yang disederhanakan.

“Lalu utilisasi aset pembangkitan yang tadinya kurang maksimal, kami optimalkan. Ini membentuk dua subholding GENCO terbesar di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power. Kami bentuk dua entitas baru, EBT dan Geothermal. Ini komitmen kami dalam akselerasi transisi energi menuju masa depan,” lanjut Darmawan.

Darmawan melanjutkan, dalam pengelolaan energi primer, PLN juga mengkonsolidasikan subholding Energi Primer Indonesia, dengan mengkonsolidasikan konsolidasi batubara yang masih tersebar di lima titik. Darmawan mengatakan, dengan program holding subholding ini bisnis proses akan lebih efektif dan efisien.

“Utilisasi aset lebih optimal. Teknikal skill juga jauh lebih fit dan relevan dalam menjawab tantangan jaman. Corporate culture akan lebih produktif dan profesional. Transisi energi bisa terakselerasi juga,” lanjut Darmawan.

Dengan pembentukan holding dan subholding, Darmawan berharap gerak PLN akan semakin lincah dan trengginas. Bahkan PLN bisa berkolaborqasi dengan komponen nasional dan international kedepannya.

“PLN bisa kolaborasi denhan komponen nasional dan internasuonal. Bisnis proses leboh ringkas. Utlisasi akan lebih optimal. Dengan adanya korkompetensi baru ini juga menunjukan komitmen kami dalam akselerasi Net Zero Energy, dari energi fosil ke energi baru terbarukan, dan saat ini sumber daya manusia kita siap,” tegas Darmawan.

Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya efisien dan efektifitas dalam diri PLN sebagai jantung perekonomian. Untuk mendukung Indonesia menuju negara industrialisasi. Sehingga tidak mungkin industrialisasi tanpa listrik.

“Dengan transformasi ini jangan berpuas diri. Kalau kita bicara ekosistem, kita terhambat kalau listriknya enggak hijau, industri kita enggak diterima di sana. Konteks transformasi tidak hanya konteks transformasi bisnis PLN tetapi ini transformasi untuk kesejahteraan rakyat dan juga bagaimana posisi Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat besar secara ekonomi,” ungkap Erick.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengapresiasi langkah pembentukan holding dan subholding PLN ini. Rida mengatakan, dengan pembentukan holding dan subholding, PLN akan lebih gesit dalam menjawab kebutuhan dan tantangan energi di tanah air.

“Agar PLN lebih lincah gesit dalam menjawab kebutuhan tantangan energi indonesia. Baik itu untuk saat ini mapun masa depan. Pembentukan ini kami berharap terhadap PLN. Kami berharap PLN makin efektif dan cepat mengambil keputusan dalam semua lini, serta terus mendorong fokus pada EBT dan panas bumi. Ini sinyal baik bagi investor dan meningkatkan perekonomian kita secara nasional,” ujar Rida.

Rida juga mengatakan, dengan pembentukan holding dan subholding ini ada ruang PLN meningkatkan teknologi digital dalam rantai bisnis dan security keamanannya. Infrastruktur kelistrikan juga makin efektif dan efisien dan sistem kelistrikan makin andal dan berkelanjutan dan harga yang semakin terjangkau sehingga industri makin kompetitif.

“Saya yakin, PLN akan mampu menjalankan tugas ini. Kebangkitan PLN selanjutnya dan akan menjadi babak baru energi nasional kedepan dan ini adalah PLN yang baru,” tegas Rida.

https://money.kompas.com/read/2022/09/21/145747226/resmi-jadi-holding-pln-bentuk-subholding

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke