Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

The Fed Naikkan Suku Bunga, Harga Minyak Mentah Dunia Turun Sekitar 1 Persen

Dikutip dari CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent turun 0,9 persen menjadi 89,83 dollar AS per barrel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,2 persen, menjadi 82,94 dollar AS per barrel.

Harga minyak mentah telah mengalami penurunan sekitar 1 persen ke level terendah hampir dua minggu dalam perdagangan yang bergejolak. Pada hari Rabu, Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga yang besar untuk menekan inflasi, yang mana hal ini bisa mengurangi aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.

Pengumuman kenaikan suku bunga The Fed juga mengisyaratkan kenaikan yang lebih besar di masa mendatang. Aset berisiko seperti saham dan minyak jatuh karena sentimen tersebut, sementara nilai tukar dollar AS menguat.

Di awal sesi, harga minyak mentah dunia sempat naik lebih dari 2 dollar AS per barrel di tengah kekhawatiran tentang mobilisasi pasukan Rusia. Setelahnya, harga minyak mulai turun 1 dollar AS menyusul penguatan nilai tukar dollar. Hal ini juga didukung oleh permintaan bahan bakar yang lebih rendah di AS.

Menurut Administrasi Informasi Energi AS (EIA), selama empat minggu terakhir permintaan bensin AS mengalami penurunan menjadi 8,5 juta barrel per hari (bph), atau yang terendah sejak Februari.

“Titik data yang menonjol adalah melemahnya permintaan bensin yang berkelanjutan. Ini benar-benar yang menghantui pasar ini,” kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

AIE juga melaporkan kenaikan 1,1 juta barrel dalam stok minyak mentah pekan lalu, atau setengah dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin mengutus 300.000 tentara cadangan untuk berperang di Ukraina, untuk menguasai beberapa bagian negara Ukraina. Putin juga menginsyaratkan pihaknya bersiap untuk menggunakan senjata nuklir.

Presiden AS Joe Biden menyebut apa yang dilakukan Rusia adalah ancaman yang tidak bertanggung jawab, terutama dalam hal penggunaan senjata nuklir. Seperti diketahui, harga minyak melonjak ke level tertinggi multi-tahun pada Maret setelah perang Ukraina pecah.

Sementara itu, sanksi Uni Eropa yang melarang impor minyak mentah Rusia melalui laut akan mulai berlaku pada 5 Desember. Analis di perusahaan konsultan energi Ritterbusch and Associates menilai, bukan saja masalah politik yang membebani harga minyak, tapi juga penguatan dollar AS.

"Sebagian besar penurunan harga minyak terjadi berkaitan dengan penguatan dolar AS dan kami masih memandang arah dolar AS jangka pendek sebagai komponen penting dalam menilai arah harga minyak jangka pendek," kata analis Ritterbusch and Associates.

Nilai tukar dollar AS mencapai nilait tertinggi selama lebih dari 20 tahun terhadap mata uang lainnya. Hal ini mendorong harga minyak mentah lebih mahal bagi negara yang tidak menggunakan dollar AS.

Di sisi lain, tanda-tanda pemulihan permintaan China memberi angin segar bagi kenaikan harga minyak yang terjadi di awal sesi perdagangan. Namun, data AS yang tidak terlalu baik mendorong dominasi pada harga minyak mentah.

Analis di perusahaan konsultan energi EBW Analytics mengatakan, di Eropa, pemerintah semakin mengintervensi pasar energi dalam upaya untuk mencegah krisis ekonomi. Jerman setuju untuk mengambil alih perusahaan gas alam Uniper SE, sementara Pemerintah Inggris mengatakan akan membatasi biaya listrik dan gas untuk bisnis.

https://money.kompas.com/read/2022/09/22/070800526/the-fed-naikkan-suku-bunga-harga-minyak-mentah-dunia-turun-sekitar-1-persen

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke