Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Hitler Menolak Melunasi Utang Jerman ke Negara Sukutu?

KOMPAS.com - Nasib tragis Jerman yang kalah Perang Dunia I ditetapkan oleh para pemenang perang. Negara itu juga harus menanggung utang yang teramat berat.

Utang jumbo itu muncul dari Perjanjian Versailles di mana pihak Sekutu membebankan pembayaran reparasi (ganti rugi) yang besar.

Mengutip DW Indonesia, sebelum Perjanjian Versailles diteken, dalam perjanjian gencatan senjata di Compiegne tanggal 11 November 1918 Jerman diwajibkan membayar reparasi perang. Saat itu, Jerman diharuskan membayar 7.000 ton emas. 

Jumlah itu harus dibayar secara mengangsur dari tahun 1919 sampai 1921, sebuah persyaratan yang sangat memberatkan bagi Jerman. Akan tetapi isi Perjanjian Perdamaian Versailles membuat beban Jerman jauh lebih berat lagi.

Selain angsuran reparasi perang yang mesti dibayar, negara itu juga harus membayar biaya-biaya kerugian perang lain yang nilainya akan ditentukan belakangan.

Sementara dilansir dari BBC, dalam Perjanjian Versailles, secara keseluruhan, Jerman harus membayar semua kerugian perang dan reparasi sebesar 100.000 ton emas.

Perjanjian itu semua melucuti negara-negara (demilitersisasi) Blok Sentral (Jerman dan Austria-Hungaria, disusul oleh Turki Ottoman dan Bulgaria).

Belum sampai di situ saja, Perjanjian Versailles juga memaksa Jerman merelakan wilayahnya diserahkan ke negara-negara pemenang. Jerman harus menyerahkan wilayah Poznan, Prussia Barat, dan Silesia Tenggara ke Polandia. Lalu Eupen-Malmédy ke Belgia.

Alsace dan Lorraine yang direbut Jerman dari Prancis juga harus dikembalikan. Sementara seluruh wilayah jajahan Jerman di sebrang lautan juga tak luput dari bagi-bagi kue Sekutu.

Mengapa Jerman menolak melunasi utang?

Hingga pecah Perang Dunia II, Jerman sendiri diketahui tidak pernah mau melunasi utangnya. Jerman terakhir kali membayar utang sebesar 70 juta euro.

Dikutip dari BBC, Jerman menolak membayar semua utang itu karena Perjanjian Versailles dianggap sebagai penghinaan. Jumlah 100.000 ton emas yang harus dibayarkan Jerman dinilai sangat tidak masuk akal.

Sekutu, terutama didorong oleh Prancis, ingin memastikan Jerman tidak akan mampu berperang selama bertahun-tahun. Tapi rencana itu malah menjadi bumerang.

Di mana rakyat Jerman akhirnya menaruh kebencian terhadap Prancis yang kemudian dimanfaatkan Nazi dan Hitler untuk meraih simpati publik. Hitler sendiri adalah pemimpin Jerman yang sedari awal menyatakan tidak akan menerima Perjanjian Versailles.

"Jumlah (utang dalam Pernjanjian Versailles) itu disambut dengan ketidakpercayaan di Jerman," kata Felix Schulz, dosen Sejarah Eropa di Universitas Newcastle.

"Ini terkait gagasan bahwa isi perjanjian tidaklah adil. Dan pada kenyataannya saya yakin Jerman dengan sedikit uang saat itu mampu membayarnya. Itu yang menyebabkan partai-partai radikal bisa menang," tambahnya.

Setelah melihat Perjanjian Versailles dianggap sangat memberatkan, negara-negara Sekutu mencoba mengurangi utang untuk melunakan hati Jerman plus sejumlah keringanan.

Salah satunya Amerika Serikat (AS) yang menerbitkan Dawes Plan pada tahun 1924 dan Young Plan pada tahun 1929, di mana utang Jerman dikurangi sebesar 112 miliar mark emas, dan negara itu diberi pinjaman untuk mendorong ekonominya.

Namun hal itu berlangsung lama akibat krisis ekonomi dan kehancuran Wall Street tahun 1929, membuat ekonomi dunia sempat kacau balau. Imbasnya, Presiden AS Herbert Hoover memberlakukan moratorium keringanan utang Jerman selama satu tahun.

Beberapa tahun kemudian, melalui konferensi Lausanne 1932, pemerintah AS mencoba menghapuskan hampir semua utang perang Jerman, tetapi proposal itu gagal lolos Kongres AS.

Ketika Hitler berkuasa, praktis Jerman sudah menghentikan pembayaran utangnya. Meskipun negara itu sudah membayar sekitar seperdelapan dari total utangnya, Hitler menolak untuk membayar sampai lunas.

Hitler berkomitmen untuk tidak hanya tidak membayar, tetapi juga untuk membatalkan seluruh perjanjian. Karena perjanjian itu dianggap sebagai penghinaan.

https://money.kompas.com/read/2022/09/23/103053726/mengapa-hitler-menolak-melunasi-utang-jerman-ke-negara-sukutu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke