Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

24 Ton Singkong Beku Produk IKM Diekspor Ke Curacao

Ekspor perdana produk milik CB Nusantara Jaya Food tersebut dilepas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (23/9/2022).

Menurut Reni, CV Nusantara Jaya Food merupakan juara 2 Indonesia Food Innovation 2021 kategori intermediate product. Usaha tersebut telah mendapatkan pembinaan berupa pendampingan dan fasilitasi sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) pada 2021.

"Salah satu IKM binaan kami yang telah berinovasi dengan implementasi teknologi untuk mengoptimalisasi kesegaran singkong dan memperpanjang umur simpannya sehingga dapat memenuhi standar mutu negara tujuan ekspor yaitu CV Nusantara Jaya Food," kata Reni.

Singkong atau ubi kayu merupakan pangan lokal alternatif penghasil karbohidrat selain beras dan jagung. Dengan perkembangan teknologi saat ini, singkong dapat dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan pakan.

Dengan teknologi tersebut, Nusantara Jaya Food dapat mengatasi hambatan produksi pangan berbahan singkong yang berumur simpan rendah.

Walhasil, Nusantara Jaya Food dapat memperluas pasarnya dan melakukan ekspor perdana ke Kepulauan Karibia Curacao.

"Produk singkong beku Nusantara Jaya Food saat ini sudah masuk di pasar Eropa, terutama di Belanda dengan menggunakan white label," tandasnya.

Data Trademap yang dirilis tahun 2021 menunjukkan, ekspor singkong beku dari Indonesia cukup menggembirakan. Sepanjang 2020, Indonesia telah mengekspor singkong beku (HS 071410) sebanyak 16.529 ton dengan nilai USD 9,7 juta.

Nilai ini meningkat pesat sebesar 135 persen (year on year) dibandingkan tahun 2019 yang hanya 4.829 ton dengan nilai ekspor 4,1 juta dollar AS.

"Indonesia juga mengekspor olahan singkong dalam bentuk lain seperti keripik singkong, pati ubi kayu, dan mokaf," ujarnya.

Reni menilai IKM perlu berinovasi dan berkontribusi aktif untuk memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri dengan menghasilkan produk pangan yang lebih beragam.

Sebab menurut dia, dalam kontestasi geopolitik pangan, wilayah Indonesia memiliki area geografis, demografis, dan sumber daya alam yang melimpah dan strategis.

Namun, Indonesia masih berhadapan dengan permasalahan ketahanan pangan dan impor pangan dalam skala besar.

https://money.kompas.com/read/2022/09/24/181600426/24-ton-singkong-beku-produk-ikm-diekspor-ke-curacao

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke