Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Esteh Indonesia Somasi Pembelinya, Dinilai YLKI Akan Runtuhkan Sikap Kritis Konsumen

Pemilik akun Twitter tersebut menilai salah satu produk minuman Esteh Indonesia memiliki rasa manis yang berlebihan.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, perusahaan yang menempuh jalut hukum untuk menghadapi konsumen justru berpotensi mengikis sikap kritis konsumen.

"Somasi apalagi diiringi dengan laporan pidana dengan dalih pencemaran nama baik, hanya akan meruntuhkan sikap kritis konsumen," kata dia kepada Kompas.com, Senin (26/9/2022).

Ia menambahkan, somasi kepada konsumen justru merupakan pembungkaman hak-hak konsumen.

Tulus berpendapat, sekeras apapun kritik konsumen, seharusnya pelaku usaha tidak perlu melakukan serangan balik dengan somasi.

Lebih lanjut, Tulus menjelaskan keluhan dan aduan masyarakat merupakan hak konsumen.

"Hal tersebut dijamin dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen," tegas dia.

Ia menerangkan, ketika ada kritik konsumen yang berpotensi merugikan pelaku usaha atas produknya, sebaiknya perusahaan melakukan mediasi antara pelaku usaha dan konsumen.

"Sehingga ada titik temu yang elegan," tandas dia.

Dalam cuitan tersebut ia menuliskan, minuman itu mengandung pemanis yang kadarnya berlebihan, hingga dibilang dapat menyebabkan diabetes.

Cuitan tersebut akhirnya viral dengan mendapatkan 2,468 komentar, 10.800 retweet, dan disukai sebanyak 32.500 kali.

Namun demikian, saat ini unggahan tersebut sudah dihapus oleh pemilik akun.

Setelah itu, diketahui manajemen EsTeh Indonesia memberikan somasi kepada pemilik akun tersebut.

https://money.kompas.com/read/2022/09/26/160000226/esteh-indonesia-somasi-pembelinya-dinilai-ylki-akan-runtuhkan-sikap-kritis

Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke