Dalam perjanjian ini Bank DKI ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger sekaligus Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Escrow bersama dengan Bank Jawa Timur, Bank Papua, dan Bank Kalimantan Selatan.
Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan, secara rinci Bank DKI menyalurkan porsi Rp 500 miliar, Bank Jatim dan Bank Papua masing-masing Rp 400 miliar, serta Bank Kalsel Rp 300 miliar.
"Penyaluran kredit sindikasi ini dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/9/2022).
Presiden Direktur BFI Finance Francis Lay Sioe Ho menyampaikan apresiasinya atas dukungan para kreditur yang telah memberikan kepercayaan kepada BFI Finance sebagai mitra bisnis yang tumbuh dan berkembang bersama untuk meningkatkan inklusi keuangan nasional.
“Fasilitas ini akan digunakan untuk mendukung aktivitas pembiayaan di seluruh wilayah di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu target pencapaian pertumbuhan pembiayaan perusahaan kami yang diprediksi akan melebihi 25 persen di akhir 2022 serta diproyeksikan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang," ungkap Francis.
Sebagai informasi, saat ini Bank DKI terus melakukan akselerasi penyaluran kredit, yang tumbuh sebesar 20,15 persen pada Kuartal II 2022 menjadi Rp 43,64 triliun dibanding Kuartal II 2021 sebesar Rp 36,32 triliun.
Adapun pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh segmen, dengan pertumbuhan segmen mikro yang memiliki prosentase pertumbuhan tertinggi sebesar 34,77 persen pada Kuartal II 2022.
“Tentunya kita berharap, melalui sinergi BPD dalam kolaborasi penyaluran kredit sindikasi bersama BFI Finance Indonesia ini diharapkan dapat menjadi kontribusi berarti bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi ke depannya," ucap Herry.
https://money.kompas.com/read/2022/09/26/175204526/bank-dki-pimpin-kredit-sindikasi-untuk-bfi-finance