Rupiah Ditutup Menguat di Pasar Spot, tapi Melemah Rp 15.155 Per Dollar AS di Kurs Tengah BI

Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada sesi perdagangan hari ini ditutup menguat tipis 0,04 persen ke Rp 15.124 per dollar AS. Kurs mata uang Garuda terhadap dollar AS bergerak pada rentang Rp 15.122-Rp15.174.

Namun demikian, nilai tukar rupiah mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor justru melemah. Pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.155 per dollar AS, lebih tinggi dari perdagangan Senin (26/9/2022) kemarin sebesar Rp 15.119 per dollar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dollar AS sebenarnya sedikit terdepresiasi setelah mencapai level tertinggi baru dalam 20 tahun terakhir pada Senin kemarin. Dengan demikian, dollar AS kalah terhadap sejumlah mata uang lain.

"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 5 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 40 poin," kata dia, dalam risentya, Selasa.

Selain rupiah, sejumlah mata uang negara Asia lain juga menguat terhadap dollar AS, mulai dari yen Jepang (menguat 0,34 persen), dollar Singapura (menguat 0,19 persen), dollar Taiwan (menguat 0,42 persen), won Korea Selatan (menguat 0,61 persen), hingga rupee India (menguat 0,05 persen).

Ibrahim menilai, penguatan rupiah juga didukung oleh baiknya kebijakan fiskal dan moneter Indonesia. Berbagai kebijakan intervensi yang dilakukan, melalui pasar valas dan obligasi di perdagangan domestic non deliverable forward (DNDF) mampu mendukung stabilitas rupiah.

"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.110-Rp15.150," ucapnya.