Ultah ke-75, Luhut: Baru di Masa Presiden Jokowi Saya Mampu Mengabdi secara Konkret...

Luhut menceritakan, setiap kali melewati pertambahan usia, ia selalu teringat ibu dan ayahnya yang telah membesarkan dan mendidik Luhut serta adik-adik dengan prinsip dan karakter.

"Sebagai anak tertua dalam keluarga, wajar rasanya jika saya punya sikap yang cukup tegas terhadap pendirian dan disiplin karena harus menjaga adik-adik saya yang semuanya adalah perempuan," tulis dia dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, dikutip Kamis (28/9/2022).

Luhut menyebutkan, sikap tegas dan disiplin itu terus terbawa sampai dirinya menjadi suami, ayah, bahkan kakek seperti sekarang.

Adapun, nasihat yang sering Luhut sampaikan kepada keluarganya yaitu, wujud rasa syukur terbaik adalah mengabdi kepada mereka yang menyayangi dan mendidikmu dengan sepenuh hati.

"Kalian dibesarkan, disekolahkan semata-mata bukan untuk saat ini saja, tetapi untuk di masa depan. Ketika kalian sudah tak ada lagi di dunia ini, apa yang akan kalian tinggalkan sebagai warisan? Maka dari itu, jadilah manfaat dan berkat yang banyak bagi seluruh manusia," sebutnya.

Nasihat itu pula yang diakui Luhut menjadi semangat untuk memberikan pengabdian terbaik bagi negeri ini.

"Kalau boleh jujur, selama karir saya di militer sampai beberapa kali menjadi pejabat publik meskipun tidak dalam waktu yang lama, baru di masa pemerintahan Presiden Jokowi saya mampu mengabdi kepada republik ini secara konkret," ucap dia.

Hal ini lantaran Luhut merasa diberikan kepercayaan dan kesempatan yang besar untuk menyalurkan talenta dan kemampuan terbaik selama 8 tahun oleh Presiden Joko Widodo.

Untuk itu, Luhut merasa bersyukur karena semesta dan Tuhan YME memberikan Presiden Joko Widodo untuk Republik Indonesia.

Rasa syukur itu, memotivasi Luhut untuk menjalankan misi dan pengabdian ini sampai tuntas.

"Sehingga masa kepemimpinan beliau saat ini akan meninggalkan legacy serta standar kepemimpinan yang jauh lebih baik bagi pengganti beliau kelak," ucap dia.

Memasuki usai 75 tahun, Luhut berharap dapat hidup dengan bahagia. Selain itu, Luhut berharap dapat memiliki punya ikatan dan kekompakan yang semakin kuat dengan keluarga.

Menurut dia, di tengah ancaman krisis global seperti ini, ketahanan keluarga harus terus diperkuat.

"Bukankah jika unsur terkecil dalam sebuah negara ini kokoh, maka negara tersebut akan tangguh menghadapi segala macam tantangan dan ancaman?" pungkas dia.