Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Ekonomi Digital Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Masa Depan RI

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan terjadinya percepatan transformasi digital dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal perekonomian. Seperti nilai transaksi e-commerce yang naik 54 persen dari 21 miliar dollar AS di 2019 menjadi sebesar 32 miliar dollar AS di 2020.

"Bagi Indonesia, sangat penting untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital, dan memastikan bahwa potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi dan berkontribusi pada mesin pertumbuhan masa depan yang berkelanjutan dan juga inklusif," ujarnya dalam rangkaian diskusi B20, Rabu (28/9/2022).

Momentum perkembangan ekonomi digital itu pun harus dimanfaatkan dengan optimal untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Terlebih potensi ekonomi digital Indonesia cukup besar, setidaknya tercermin dari potensi transaksi e-commerce bisa mencapai 83 miliar dollar AS pada 2025 mendatang.

Berdasarkan laporan Southeast Asia, ekonomi digital Indonesia tercatat menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, yakni dari semula 47 miliar dollar AS di 2022 menjadi 70 miliar dollar AS di 2021 atau tumbuh 47 persen. Nilai itu diprediksi akan terus meningkat mencapai lebih dari 120 miliar dollar AS pada 2025.

Di sisi lain, Indonesia juga memiliki faktor demografi penduduk usia muda yang lebih besar dan telah terbiasa dengan teknologi (tech savy). Kemudian penetrasi pengguna internet di RI pun relatif tinggi, tercermin dari 73,7 persen dari populasi penduduk Indonesia merupakan pengguna internet.

"Kami juga memiliki ekosistem yang kondusif dan mendukung untuk pengembangan digital startup. Ini termasuk dukungan kuat dari pemerintah untuk membangun infrastruktur ekonomi digital," katanya.

"Maka dengan komposisi demografi yang menguntungkan dan didukung oleh penetrasi internet, ekonomi digital di Indonesia akan semakin kuat," lanjut Sri Mulyani.

Meski demikian, Sri Mulyani mengakui bahwa pemerintah masih menghadapi sejumlah tantangan dalam mengembangkan ekonomi digital di Tanah Air, di antaranya disparitas antara wilayah terkait akses internet yang belum merata dan tingkat pendapatan masyarakat yang berbeda-beda.

Keamanan siber juga menjadi tantangan dan ancaman bagi perekonomian, sehingga perlindungan data konsumen menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, perlunya perlakuan pajak yang sama antara bisnis lokal dan asing, skema pendanaan yang terbatas untuk startup, serta rendahnya penyerapan tenaga kerja turut menjadi tantangan.

"Berdasarkan peluang dan tantangan tersebut, kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan, karena pengaruh teknologi akan mengubah cara dunia bekerja. Kita juga harus lebih tanggap dan bersiap menghadapi tantangan, risiko, serta dinamika perkembangan ekonomi digital ke depan," pungkas Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2022/09/29/064300926/sri-mulyani-ekonomi-digital-bisa-jadi-mesin-pertumbuhan-masa-depan-ri

Terkini Lainnya

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke