Dalam klarifikasinya, Arya menjelaskan bahwa saat ini stasus BSI sudah memiliki saham merah putih, dan itu merupakan bentuk kontrol pemerintah.
“Saya klarifikasi soal status BSI kemarin, saat ini saham merah putih sudah ada di BSI, dan itu merupakan kontrol pemerintah terhadap BSI, dan itu sangat kuat,” kata Arya kepada Kompas.com, Jumat (30/9/2022).
Arya mengatakan, posisi BSI saat ini sudah mirip dengan BUMN lainnya. Dia juga mengungkapkan, melalui saham merah putih, saat ini pemerintah memiliki kontrol penuh terhadap BSI.
“Sebenarnya membuat posisi BSI sudah hampir mirip dengan BUMN lainnya,” lanjut Arya.
Arya sebelumnya mengatakan, proses BSI menjadi BUMN tinggal finalisasi dan tidak membutuhkan waktu lama.
Arya juga mengatakan, meskipun sudah memiliki satu lembar saham merah putih, namun BSI bukanlah benar-benar perusahaan BUMN, sehingga pemerintah tidak tidak memiliki “kontrol penuh” kepada BSI.
“Kita lihat BSI ini bisa berkembang dan ada peluangnya. Kita (dorong) jadikan BSI sebagai BUMN. Sudah finalisasi, mudah-mudahan sebentar lagi," kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (29/9/2022).
Dalam klarifikasinya, Arya juga menyebut bahwa proses BSI menjadi BUMN masih berjalan saat ini. Dia bilang, proses ini masih panjang, dan butuh waktu lama.
“Jadi, kalau proses mengenai BSI akan menjadi BUMN, itu prosesnya masih panjang. Butuh waktu lama dan mungkin kita tidak tergesa-gesa saat ini. Sehingga, diharapkan informasi mengenai BSI sudah clear,” tegas Arya.
https://money.kompas.com/read/2022/09/30/103000326/soal-bsi-jadi-bumn-stafsus-erick-thohir-klarifikasi--prosesnya-masih-panjang