Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inflasi dan Stagflasi Global Mengintai, Ini 4 Tips untuk Antisipasi Dampaknya

Sebagai informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan stagflasi adalah pertumbuhan ekonomi yang terus melambatdisertai dengan inflasi.

Indonesia meski saat ini tingkat inflasinya masih terkendali, namun harus bersiap menghadapi dampak dari inflasi dan stagflasi global tersebut.

Pasalnya, dampak inflasi dan stagflasi akan berpengaruh pada turunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga dan dapat meningkatkan angka pengangguran.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan tips keuangan agar masyarakat bisa mengantisipasi dampak inflasi dan stagflasi global.

Dikutip dari laman Instagram @ojkindonesia, masyarakat dapat mengatasi inflasi dan stagflasi dengan mengelola keuangan secara tepat.

Tips mengatasi dampak inflasi dan stagflasi

Berikut tips mengatasi dampak inflasi dan stagflasi dari OJK:

1. Mengelola Pos Keuangan

Kenaikan harga barang atau inflasi dapat diantisipasi dengan mengatur ulang pos keuangan. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan memisahkan pos-pos pengeluaran, seperti pengeluaran untuk makan, bayar listrik, transportasi, dan kebutuhan lainnya.

Masyarakat juga harus dapat memisahkan mana pengeluaran yang benar-benar dibutuhkan dan mana pengeluaran yang tidak terlalu dibutuhkan.

Dengan mengatur pos keuangan ini, maka masyarakat akan lebih mudah memonitor pengeluaran setiap harinya dan dapat memisahkan kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

2. Mencari tambahan pendapatan

Masyarakat juga dapat mencari tambahan pendapatan agar memiliki tabungan yang lebih untuk bersiap menghadapi inflasi dan stagflasi ke depannya.

Sebab, di kondisi ekonomi yang masih belum pasti saat ini, tidak ada yang dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada perekonomian di waktu mendatang.

Untuk itu, memperbanyak tabungan dapat menjadi solusi agar kita siap menghadapi kondisi terburuk sekalipun.

Salah satu sumber pendapatan tambahan yang dapat diambil ialah mencoba untuk berbisnis dengan memanfaatkan platform online atau melakukan pekerjaan sampingan sesuai dengan hobi masing-masing.


3. Siapkan dana darurat

Dana darurat diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan yang tidak terduga. Dana darurat ini akan berguna untuk mengantisipasi dampak stagflasi seperti pemotongan gaji atau pemutusan hubungan kerja (PHK).

OJK menyarankan dana darurat ini disimpan dalam bentuk simpanan di bank agar aman dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Adapun dana darurat yang disarankan besarannya enam kali dari biaya hidup per bulan bagi yang belum menikah.

Namun, bagi yang sudah menikah atau memiliki tanggungan, besaran dana darurat idealnya 12 kali dari biaya hidup per bulan.

4. Berinvestasi sesuai profil risiko

Selain ketiga hal di atas, masyarakat juga dapat memperhitungkan instrumen investasi lain untuk memutar dana yang dia miliki. Namun, instrumen investasi yang dipilih haruslah yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Jangan sampai salah memilih instrumen investasi karena itu justru dapat membuat dana yang diinvestasikan menjadi berkurang atau bahkan habis.

Masyaraat dapat memilih instrumen investasi yang memberikan imbal hasil yang lebih besar dari tingkat inflasi dan jangan lupa untuk melakukan diversifikasi produk investasi.

Demikian sedikit tips dari OJK agar masyarakat dapat mengantisipasi dampak inflasi dan stagflasi global ke depannya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/01/110000826/inflasi-dan-stagflasi-global-mengintai-ini-4-tips-untuk-antisipasi-dampaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke