Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sektor IKNB Tetap Tumbuh di Tengah Banyaknya Aduan Masyarakat

Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB OJK Ogi Prastomiyono mengatakan akumulasi pendapatan premi perusahaan asuransi periode Januari sampai Agustus 2022 sebesar Rp 205,90 triliun.

Angka tersebut naik 2,10 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu.

"Permodalan di sektor asuransi terjaga dengan risk based capital (RBC) industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing sebesar 485,51 persen dan 310,08 persen, berada jauh di atas threshold sebesar 120 persen," kata dia dalam dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan secara virtual, Senin (3/10/2022).

Dari sektor lain, nilai outstanding piutang perusahaan pembiayaan pada Agustus 2022 meningkat 8,57 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp 389,54 triliun.

Ogi menejelaskan, profil risiko perusahaan pembiayaan semakin membaik dengan rasio non performing financing (NPF) gross pada Agustus 2022 turun menjadi sebesar 2,60 persen. Adapun, posisinya pada Agustus 2021 sebesar 3,90 persen.

NPF neto periode Agustus 2022 juga membaik menjadi sebesar 0,70 persen dari posisinya pada Agustus 2021 sebesar 1,43 persen.

"Gearing ratio perusahaan pembiayaan pada Agustus 2022 sebesar 1,96 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali," imbuh Ogi.

Sementara, pada sektor Dana Pensiun, aset per Agustus 2022 tercatat sebesar Rp 338,20 triliun atau meningkat sebesar 5,66 persen secara tahunan (yoy).

Di samping itu, investasi dana pensiun tumbuh 5,70 persen secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp 326,96 triliun.

Lebih lanjut, Ogi menerangkan, fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) pada Agustus 2022 terus mencatatkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 80,97 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 47,23 triliun.

Sebaliknya, Tingkat Keberhasilan Bayar 90 hari sejak jatuh tempo (TKB90) sebesar 97,11 persen, atau turun 1,14 persen secara tahunan. Dengan begitu, persentase pendanaan macet sebesar 2,89 persen.

"Masih dalam batas yang terkendali di tengah kondisi global yang penuh tantangan," tandas Ogi.

Namun begitu, OJK mencatat sektor IKNB paling banyak mendapatkan aduan masyarakat. Sampai 23 September 2022, OJK telah menerima 10.109 pengaduan masyarakat. Dari pengaduan tersebut sebanyak 50 persen merupakan pengaduan di sektor industri keuangan non bank (IKNB).

Sementara, sebanyak 49,5 persen merupakan pengaduan sektor perbankan dan sisanya merupakan layanan sektor pasar modal.

Adapun, jenis pengaduan yang paling banyak perihal restrukturisasi kredit atau pembiayaan, perilaku petugas penagihan, dan layanan informasi keuangan.

https://money.kompas.com/read/2022/10/03/173100726/sektor-iknb-tetap-tumbuh-di-tengah-banyaknya-aduan-masyarakat

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke