IHSG Ditutup Menguat, Saham Sektor Energi Melesat 3 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada penutupan perdagangan Selasa (4/10/2022) hari ini. Penguatan ini utamanya ditopang oleh kenaikan saham sektor energi.

Melansir data RTI, sesi II perdagangan IHSG dibuka hijau. Setelah itu, indeks saham nasional terus bergerak di zona positif, di mana pada akhirnya IHSG ditutup menguat 0,89 persen ke 7.072,26.

Statistik menunjukan 373 saham ditutup di zona hijau, 167 saham merah, dan 156 lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 13,42 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 24,75 miliar saham.

Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi saham paling banyak ditransaksikan, dengan nilai sebesar Rp 1,2 triliun, diikuti Bumi Resources (BUMI) sebesar Rp 731,7 miliar, dan Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 689,9 miliar.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 9 dari 11 indeks sektoral menguat. Tercatat indeks sektor energi mencatatkan penguatan paling tinggi hari ini, yakni 3,18 persen.

Penguatan sektor energi tidak terlepas dari harga batu bara acuan (HBA) yang kembali melesat. Tercatat pada Oktober 2022, HBA menyentuh 330,97 dollar AS per ton, level tertingginya pada tahun ini.

Seiring dengan penguatan sektor energi, saham Indika Energy (INDY) menjadi top gainer indeks LQ45 hari ini, dengan penguatan 7,07 persen ke Rp 3.330, diikuti Vale Indonesia (INCO) menguat 6,48 persen ke Rp 6.575, dan Medco Energi Internasional (MEDC) menguat 5,38 persen ke Rp 980.

Di sisi lain Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) menjadi top loser dalam yang sama, yakni terkoreksi 2,29 persen ke Rp 8.525, kemudian diikuti Charoen Pokpand Indonesia (CPIN) turun 1,78 persen ke Rp 5.525, dan Elang Mahkota Teknologi (EMTK) turun 1,27 persen ke Rp 1.560.

Senada dengan IHSG, bursa regional Asia lain terpantau menguat, di mana Nikkei melesat 2,96 persen dan Stait Times menguat 0,95 persen.