KOMPAS.com - Hari Air Sedunia mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Setiap tahunnya, Hari Air Sedunia diperingati dengan tema yang variatif, semuanya berhubungan dengan air bersih.
Hari Air Sedunia diperingati secara khusus dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan air bersih. Air bersih yang dimaksud adalah sumber air alami, selain air laut dan air payau.
Pada setiap tanggal berapakah diperingati Hari Air Sedunia?
Peringatan Hari Air Sedunia
Dikutip dari laman Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Tanggal peringatan itu merupakan hasil Sidang Majelis Umum PBB melalui Resolusi Nomor 147/1993 dengan menetapkan 22 Maret 1993.
Sejak tahun 1993 masyarakat internasional terutama negara-negara anggota PBB setiap tanggal 22 Maret memperingatinya sebagai Hari Air Sedunia dengan berbagai tema.
Setiap tahun PBB juga merilis United Nations World Water Development Report (UN WWDR), yaitu merupakan laporan pengembangan dan pembangunan air bersih di seluruh dunia.
UN Water adalah pihak penyelenggara utama peringatan Hari Air Sedunia. Semua tema yang dipilih dikonsultasikan dengan organisasi PBB yang terlibat dengan lingkungan hidup.
Kegiatan perayaan Hari Air Sedunia dilakukan dalam berbagai cara, tergantung dari kebijakan masing-masing negara. Ada yang membuat penanaman pohon, pembersihan sungai, musikal, dan sebagainya.
Air merupakan salah satu hal terpenting yang dibutuhkan seluruh makhluk hidup. Untuk itu, beberapa orang memiliki keinginan khusus untuk menjaganya.
Hal itu akhirnya membuat adanya Hari Air Sedunia yang dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 22 Maret. Hari Air ini ditetapkan sebagai bentuk kesadaran dan juga pencegahan akan krisis air secara global di masa mendatang.
Sementara itu dikutip dari laman Citarum Harum, air bersih terutama air tanah saat ini dalam kondisi kritik di berbagai negara. Hal ini tentu menjadi ancaman lingkungan.
Air tanah juga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari seperti minum, irigasi pertanian, dan untuk kegiatan industri.
Lebih dari sekadar harganya, air memiliki nilai yang sangat besar dan kompleks bagi rumah tangga, budaya, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan keutuhan lingkungan alam.
Jika mengabaikan salah satu dari nilai-nilai ini, maka akan berisiko terjadi kesalahan dalam mengelola sumber daya yang terbatas dan tak tergantikan ini.
Sayangnya, saat ini air tanah sudah mulai mengalami krisis. Krisis tersebut tidak hanya di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia. Perubahan iklim yang terjadi saat ini menjadi salah satu penyebab dari krisis air tanah ini.
Selain itu, adanya pencemaran air tanah yang dilakukan oleh manusia ini juga menjadi penyebab utama dari kerusakan air tanah. Penggunaan pestisida, limbah rumah tangga, pupuk kimia, limbah industri, limbah radioaktif, dan masih banyak lagi penyebab lainnya yang bisa mencemari air tanah.
Menurut Laporan dari World Health Organization (WHO), setiap tahunnya terdapat 1,7 juta anak yang tewas akibat adanya pencemaran lingkungan.
Selain itu, sebanyak 361.000 anak berusia di bawah 5 tahun yang meninggal akibat diare yang disebabkan oleh air yang tercemar.
Kondisi ini mempengaruhi jutaan orang. Diperkirakan 780 juta orang hidup tanpa air minum yang bersih dan dapat diakses.
Minum air yang terkontaminasi dapat menyebabkan sejumlah penyakit yang mengancam jiwa. Ini mungkin tampak seperti masalah dunia ketiga, tetapi Flint, Michigan menunjukkan kepada kita bahwa masalah air bahkan mengganggu Amerika Serikat.
Polusi air mempengaruhi satwa liar. Bukan hanya manusia yang membutuhkan akses air bersih. Setiap tahun, tak terhitung banyaknya hewan yang mati akibat pencemaran air.
Air berhubungan dengan banyak masalah lingkungan lainnya. Banyak masalah lingkungan yang kita hadapi saling terkait perubahan iklim dan degradasi ekosistem terkait dengan, dan terkadang penyebab langsung, polusi air, banjir, dan kekeringan.
Hari Air Sedunia muncul sebagai tanggapan atas masalah krisis air di berbagai negara.
Pentingnya Hari Air Sedunia
Sementara itu berdasarkan data UN Water dari PBB, saat ini 1 dari 3 orang hidup tanpa bisa memenuhi pasokan air minum dengan aman.
Diperkirakan, pada 2050, akan ada 5,7 miliar orang yang tinggal di daerah kekurangan air, sedikitnya selama satu bulan dalam setahun. Cuaca ekstrem telah menyebabkan lebih dari 90 persen bencana besar satu dekade terakhir.
Diperkirakan pada 2040, permintaan energi global diproyeksikan meningkat lebih dari 25 persen dan permintaan air diperkirakan meningkat lebih dari 50 persen.
Jika kita membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, maka dapat mengurangi tekanan kebutuhan air akibat iklim hingga 50 persen. Menjaga pasokan air bersih sangat penting.
Hal ini juga untuk menjaga sanitasi yang memadai. Sanitasi yang buruk jadi awal berbagai penyakit, seperti diare dan stunting. Pasokan air dan sanitasi tahan iklim dapat menyelamatkan nyawa lebih dari 360.000 bayi setiap tahun.
Sekitarl 4,2 miliar orang atau sekitar 55 persen dari populasi di dunia tidak memiliki manajemen dan layanan sanitasi yang baik.
Dengan kesadaran itulah, mengapa kemudian PBB mencanangkan Hari Air Sedunia. Di mana Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret setiap tahunnya.
https://money.kompas.com/read/2022/10/05/093510026/hari-air-sedunia-sejarah-arti-dan-tanggal-diperingatinya
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan