Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta-fakta Banjir di Tol BSD, Kejadian Keempat Kalinya, Penyempitan Air Sungai, hingga Peninggian Badan Jalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda wilayah Tangerang Selatan, Selasa (4/10/2022) lalu menyebabkan banjir di Tol BSD, tepatnya di kilometer 8.

Jalan bebas hambatan tersebut harus ditutup sejak pukul 18.00 WIB lantaran tak bisa dilalui kendaraan.

Dikutip dari Megapolitan Kompas.com, Kanit Turjawali Polres Tangsel Iptu Rokhmatullah mengatakan, banjir di Tol BSD Km 08 mencapai 90 sentimeter. Sebelum ditutup, sejumlah kendaraan sempat terjebak banjir di kilometer 8.

Lantas, apa penyebab banjir di Tol BSD kilometer 8?

Penyempitan air Sungai Cibenda

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, banjir di Tol BSD tahun ini merupakan kejadian keempat kali, salah satu penyebab genangan air itu yaitu penyempitan air di Sungai Cibenda.

Sungai Cibenda, kata dia, memiliki lebar 4,5 meter dari sebelumnya 9 meter sehingga air sungai meluap ke ruas jalan.

"Banjir di jalan tol itu kan penyebabnya salah satu atau duanya dari luapan sungai dan drainase yang jelek, kalau kita lihat di sini problemnya adalah kapasitas sungai kita awalnya 9 meter sekrang 4,5 meter saja," kata Hedy dalam konferensi pers di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Hedy mengatakan, faktor lainya yang menjadi penyebab banjir yaitu minimnya lahan penangkap air di sekitar Tol BSD karena semakin masif pembangunan.

"Kita merasakan sejak tahun 2007 terjadi peningkatan muka air di khususnya di titik km 8 ini, ini dipicu semakin kurangnya daerah-daerah resapan air," ujarnya.

Peninggian badan jalan

Hedy mengatakan, Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol PT Bintaro Serpong Damai tengah melakukan peninggian badan jalan di kilometer 8.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah kembali terjadinya genangan banjir di ruas jalan tol selama musim hujan.

"Yang bisa kita lakukan adalah pertama mengamankan agar jalur lalu lintas ini tidak terputus caranya dengan apa? Meninggikan badan jalannya," tuturnya.

Hedy menjelaskan, peninggian jalan dilakukan yaitu dengan mengganti box culvert menjadi jembatan sepanjang 450 meter dan setinggi 2 meter.

Ia mengatakan, dengan penggantian box cluvert menjadi jembatan dapat memberikan keleluasaan pada aliran air Sungai Cibenda.

"Dan yang penting kita tinggikan setinggi 2 meter, jadi kalau kita lihat kemarin umpamanya banjirnya 40-50 cm atau sebelumnya paling tinggi sekitar 90 cm, dengan 2 meter itu kita punya margin yang cukup untuk mengamankan lajur jalan untuk dapat dilalui lalu lintas secara aman," kata Hedy.

Selain itu, ia mengatakan, akan membangun kolam retensi dengan memanfaatkan ruang jalan tol sebagai penangkap air berkapasitas 7.700 meter kubik dan daya tampung 2 meter.

Kemudian, melakukan pembersihan sedimentasi sungai di area cross drain.

Dengan upaya-upaya tersebut, lanjutnya, diharapkan aliran air sungai menjadi lebih lancar selama musim hujan.

"Namun tetap kita perlu lakukan koordinasi dengan dinas-dinas yang bertanggung jawab Sungai Cibenda di sini Pemda kabupaten untuk karena sifatnya regional," ucap dia.

Solusi pengelola

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Purwoto mengatakan, selaku pengelola Tol BSD, pihaknya menyiapkan solusi yaitu, rekayasa lalu lintas.

Adapun rekayasa lalu lintas ini di antaranya, pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong dapat dialihkan ke Jalan Tol Serpong-Kuciran.

Sementara pengendara dari arah Jakarta menuju Serpong akan diminta untuk melewati Gerbang Tol Parigi.

"Jadi untuk kendaraan yang dari Jakarta menuju ke Serpong itu nanti di Gerbang Pondok Ranji itu kita belokkan ke arah Gerbang Parigi, nanti masuk di Tol MTN masuk lagi ke Tol BSD itu di kilometer 9," kata Purwoto.

Purwoto mengatakan, penanganan banjir di Tol BSD dilakukan dengan menggunakan empat unit pompa untuk mengurangi genangan air.

Ia mengatakan, pompa baru dapat digunakan jika banjir di Tol BSD mulai surut.

"Sebetulnya pompa tidak berefek besar karena di kawasan itu sudah banjir, kita pompa juga kemana, tetapi setidaknya pompa itu berfungsi seandainya curah hujan di sana sudah surut pompa baru berfungsi mempercepat genangan surut," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2022/10/06/091000226/fakta-fakta-banjir-di-tol-bsd-kejadian-keempat-kalinya-penyempitan-air-sungai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke