Melansir data RTI, IHSG bergerak dua arah pada sesi II perdagangan. Indeks saham nasional pada akhirnya hanya mampu menguat 0,02 persen ke 7.076,62.
Statistik menunjukkan 258 saham ditutup di zona hijau, 245 saham merah, dan 189 lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai Rp 15,93 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 22,24 miliar saham.
Saham Adaro Energy Indonesia (ADRO) menjadi saham paling banyak ditransaksikan, dengan nilai sebesar Rp 664,4 miliar, diikuti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 558,7 miliar, dan Bumi Resources (BUMI) sebesar Rp 475,7 miliar.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 7 dari 11 indeks sektoral menguat, ddengan sektor teknologi mencatatkan kenaikan paling tinggi, yakni 0,98 persen. Di sisi lain, sektor industri mengalami koreksi paling dalam, yakni 0,51 persen.
Seiring dengan kenaikan indeks sektoral teknologi, saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) menjadi top gainer dalam indeks LQ45, yakni menguat 2,77 persen ke Rp 1.670, Kemudian GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) naik 2,48 persen ke Rp 248, dan Bukalapak.com (BUKA) naik 1,45 persen ke Rp 280.
Di sisi lain, saham Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) menjadi top loser dalam indeks yang sama, yakni terkoreksi 2,71 persen ke Rp 5.375, kemudian Erajaya Swasembada (ERAA) melemah 1,81 persen ke Rp 434, dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) turun 1,77 persen ke Rp 1.440.
Sementara itu, bursa regional Asia terpantau bergerak variatif atau mixed, di mana indeks Nikkei menguat 0,70 persen dan Strait Times naik 0,15 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,42 persen.
https://money.kompas.com/read/2022/10/06/155553526/ditopang-sektor-teknologi-ihsg-ditutup-menguat-tipis