Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengertian Biaya Overhead, Jenis, Contoh, dan Hitungannya

KOMPAS.com - Biaya overhead adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi bagi mereka yang menjalankan bisnis atau perusahaan. Nah, biaya overhead adalah salah satu komponen penting dalam perhitungan biaya produksi.

Sebagaimana diketahui, dalam perhitungan dan pembukuan akuntansi, seluruh biaya atau beban dalam operasional bisnis harus dicatat dengan baik, salah satunya terkait biaya overhead. Apa itu biaya overhead?

Biaya overhead adalah komponen biaya produksi

Biaya overhead adalah biaya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi atau pun jasa. Sederhananya, biaya overhead artinya beban tambahan atau beban lain-lain.

Sebagai contoh, biaya yang tidak termasuk biaya overhead adalah biaya bahan baku dan upah biaya tenaga kerja. Sementara yang termasuk biaya overhead antara lain pajak, biaya asuransi, biaya ATK, biaya sewa, biaya keamanan, dan sebagainya.

Pengelompokan arti biaya overhead sendiri dilakukan untuk memudahkan pengawasan pengeluaran biaya dalam pembukuan sehingga nantinya bisa memudahkan perencanaan anggaran.

Dengan menetapkan biaya overhead, maka perusahaan akan lebih mudah mengetahui rincian alokasi dana yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi atau jasa. Hal ini penting untuk melakukan efisiensi dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

Cara menghitung biaya overhead adalah paling mudah dengan terlebih dahulu menentukan biaya-biaya apa saja yang terkait langsung dengan proses produksi barang atau jasa.

Setelah dipisahkan, biaya-biaya yang tidak terkait dengan biaya langsung terkait produksi bisa dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik.

Selanjutnya untuk menghitung biaya overhead dalam persentase, caranya yakni dengan menjumlah biaya tidak langsung (biaya overhead) dibagi dengan biaya langsung untuk kemudian dikalikan dengan 100 persen.

Perhitungan tersebut nantinya akan diketahui berapa besaran biaya overhead yang dikeluarkan. Sebagai contoh apabila didapat nilai 30 persen, berarti biaya yang dikeluarkan untuk biaya overhead pabrik yakni 30 persen dari total pengeluaran.

Beberapa contoh biaya overhead adalah tagihan listrik, tagihan air, tagihan telepon, perlengkapan kantor, ATK, biaya pemasaran, komisi, bonus.

Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah tunjangan karyawan, biaya asuransi, pelatihan karyawan, lomba karyawan, depresiasi, dan sebagainya.

Jenis biaya overhead

Umumnya, perusahaan membagi biaya overhead menjadi tiga yakni:

1. Biaya overhead tetap (fixed overhead)

Biaya overhead tetap adalah biaya yang jumlah tidak mengalami perubahan setiap kali melakukan pembayaran. Sejumlah contoh biaya overhead tetap yaitu biaya pajak, gaji karyawan, dan biaya sewa alat.

2. Biaya overhead variabel (variable overhead)

Berbeda dengan biaya overhead tetap, kalau biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya dapat berubah-ubah sesuai dengan kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Salah satu karakteristik dari biaya overhead variabel adalah perusahaan mampu menyesuaikan pengeluaran sejalan dengan strategi yang ditetapkan.

Contoh biaya overhead variabel seperti bonus kepada karyawan, membeli alat tulis kantor, dan biaya iklan.

3. Biaya variabel mixed (semi-variable overhead)

Terakhir adalah biaya overhead variabel mixed, yang mana variabel ini adalah penggabungan antara biaya overhead tetap dan variabel. Salah satu ciri-ciri biaya variabel mixed adalah nominalnya dapat bervariasi sesuai dengan kegiatan perusahaan.

Namun perlu diingat, jika kegiatan perusahaan mencapai titik nol, maka perusahaan tetap wajib untuk membayar minimum atas biaya overhead.

Fungsi biaya overhead

Beberapa fungsi biaya overhead adalah sebagai berikut:

1. Mengontrol pengeluaran

Fungsi biaya overhead adalah sebagai kontrol keuangan. Perusahaan wajib mengontrol cash flow bisnisnya. Selain demi mengantisipasi risiko, kegiatan pengawasan bisa menghindarkan bisnis dari munculnya oknum dengan kepentingan pribadi.

Faktanya, biaya overhead adalah salah satu komponen biaya yang paling rawan mengalami fraud. Akan tetapi, penyalahgunaan biaya overhead bisa terhindarkan dengan perhitungan akurat oleh pihak berwenang (misalnya divisi keuangan).

2. Dasar estimasi pengeluaran

Fungsi biaya overhead adalah sebagai perkiraan biaya. Setiap bisnis punya cara menghitung biaya overhead berbeda-beda. Salah satu metode perhitungan paling mainstream untuk overhead adalah dibagi berdasarkan kebutuhan tiap divisi.

Adanya perhitungan biaya overhead per divisi akan memudahkan bagian keuangan menganalisa, mengoreksi, atau menyusun ulang proposal anggaran dengan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan.

3. Mengurangi biaya tidak diperlukan

Fungsi biaya overhead adalah mengurangi biaya yang tak perlu atau pemborosan. Fungsi berikutnya perhitungan biaya overhead adalah membantu divisi keuangan mengurangi sektor-sektor overhead cost yang tidak prioritas. Dengan demikian, pengeluaran bisnis di bagian overhead dapat dipastikan efektif dan efisien.

4. Penyusunan strategi perusahaan

Biaya overhead adalah komponen sama pentingnya dengan biaya-biaya bisnis lainnya. Bahkan dalam kondisi tertentu, perhitungan biaya overhead bisa menjadi yang paling krusial.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan menyewa jasa agensi guna riset produk. Biaya untuk membayar agensi riset tersebut adalah termasuk dalam biaya overhead.

Cara menghitung biaya overhead

Ada beberapa langkah dalam perhitungan biaya overhead. Berikut tahapannya:

1. Memisahkan biaya overhead setiap divisi

Cara menghitung biaya overhead pabrik adalah yang pertama adalah dengan memisahkan anggaran per divisi. Untuk menerapkan cara satu ini, Anda hanya perlu mengumpulkan proyeksi biaya tiap divisi dan menganalisa pengajuan overhead cost mereka satu per satu.

2. Membuat estimasi biaya overhead keseluruhan

Lalu, cara menghitung biaya overhead adalah dengan mengumpulkan semua overhead cost perusahaan dan melakukan analisa budget dalam sekali baca. Dalam hal ini, wewenang penentuan biaya overhead adalah mutlak di tangan pemilik atau divisi keuangan.

3. Berdasarkan persentase

Cara menghitung biaya overhead pabrik yang terakhir adalah dengan menganalisa persentase kebutuhan overhead cost tiap divisi dan membaginya sesuai ukurannya. Dibandingkan dua cara sebelumnya, metode ini paling sering digunakan perusahaan zaman sekarang.

Setelah semua biaya diklasifikasikan dengan benar, Anda dapat mengetahui persentase biaya overhead pabrik (BOP) atau bisnis dari penjualan dengan cara menghitung dengan rumus berikut.

Hal ini dilakukan dengan menjumlahkan semua biaya yang biasanya membaginya berdasarkan bulan, dan kemudian membagi total itu dengan semua penjualan bulanan.

Misalnya, perusahaan Anda memiliki Rp 100.000.000 dalam biaya overhead bulanan dan menghasilkan Rp 1.000.000.000 dalam penjualan bulanan.

Dalam hal ini, persentase overhead-nya adalah Rp 100.000.000 dibagi Rp 1.000.000.000 yang artinya biaya overhead adalah sebesar 15 persen.

Kesimpulannya, Biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah asuransi, lembur, listrik, sewa, dan sebagainya. Jadi sudah tahu apa itu biaya overhead?

https://money.kompas.com/read/2022/10/07/161845726/pengertian-biaya-overhead-jenis-contoh-dan-hitungannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke