Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan, dana kelolaan tersebut tumbuh sebanyak Rp 120 triliun sejak 19 bulan lalu.
"19 bulan yang lalu adalah Rp 487 triliun, sehingga meningkat kurang lebih Rp 120 triliun dan komposisinya juga mengalami penyesuaian menyesuaikan dengan situasi market yang ada," kata dia, dikutip dari Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/10/2022).
Ia memerinci, dari dana kelolaan sebanyak Rp 607 triliun sebesar 89 persen diinvestasikan ke government related investment, dengan 65 persen di antaranya ada di Surat Berharga Negara (SBN).
"Tentu saja untuk memastikan bahwa dana tersebut bisa aman dan saat dibutuhkan nantinya tetap ada dananya," ucap dia.
Jumlah dana kelolaan instansi yang juga dikenal sebagai BPJamsostek ini tumbuh seiring jumlah kepesertaan yang meningkat menjadi 35 juta pekerja pada saat ini. Angka tersebut tumbuh sebanyak 7 juta selama 19 bulan terakhir.
"Target kami dalam 5 tahun (jumlah peserta) akan tumbuh dua kali lipat menjadi 70 juta," imbuh dia.
Selain itu, Anggoro juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan digitalisasi layanan melalui Jamsostek Mobile.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kecepatan layanan dan meningkatkan kepuasan peserta, sesuai arahan dari Presiden Jokowi.
Sebagai informasi, hari ini direksi BPJamsostek) dan Dewan Pengawas BPJamsostek melaporkan capaian kerja di depan Presiden Jokowi setelah 19 bulan lalu dilantik pada tangga 22 Februari 2021.
https://money.kompas.com/read/2022/10/07/183800326/dana-kelolaan-bpjamsostek-tembus-rp-607-triliun
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan