Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Initial Coffee Roaster, Berdayakan Ratusan Petani hingga Bawa Biji Kopi Lokal ke Panggung Nasional

SURABAYA, KOMPAS.com - Tokopedia memotret tren penjualan makanan dan minuman di Surabaya.

External Communications Senior Lead Tokopedia Rizky Juanita Azuz mengatakan, selama semester I-2022, Tokopedia mencatat kenaikan jumlah transaksi dan pembeli, khususnya di Surabaya yang mencapai hampir 1,5 kali lipat.

“Kategori Makanan dan Minuman menjadi salah satu kategori paling laris di Surabaya,” ujar Rizky Juanita Azuz saat media gathering di Surabaya, Selasa (18/10/2022).

Tren ini didorong oleh inisiatif Hyperlocal Tokopedia yang bertujuan mendekatkan UMKM di berbagai daerah termasuk Surabaya dengan pembeli setempat, agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh.

Adapun contoh UMKM Surabaya di kategori Makanan dan Minuman yang merasakan manfaat inisiatif ini adalah Initial Coffee Roaster.

Initial Coffee Roaster yang didirikan oleh Ivan Hartanto bersama dua rekannya, Kenny Soewondo dan Kevin Soewondo, bergerak di industri kopi sejak 2014 dan telah memberdayakan ratusan petani kopi lokal di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Aceh, Jawa hingga Papua.

Pemilik Usaha Initial Coffee Roaster, Ivan Hartanto mengatakan, Initial Coffee Roaster berdiri bukan hanya sebagai kedai kopi saja. Tapi lebih dari itu, dirinya memiliki tujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan nilai tambah setiap pelaku yang berperan di rantai industri kopi, mulai dari petani kopi, prosesor kopi dan masih banyak lagi.

Initial Coffee Roaster membeli biji kopi langsung dari ratusan petani kopi lokal, tanpa perantara. Mereka juga memastikan pembelian dilakukan di awal agar para petani bisa punya pegangan modal untuk mengembangkan produktivitas lahan kopi mereka.

Ivan mengaku pendapatan para petani kopi kian bertambah. Bahkan, pendapatannya sendiri hampir serupa dengan petani sawit.

"Karena memang pasar kopi itu sendiri besar. Petani kalau jual kopi dalam bentukan cery itu berton-ton, hanpir sama dengan (pendapatan) petani sawit," ungkapnya.

Initial Coffee Roaster rajin mengikuti berbagai kampanye di bawah naungan inisiatif Hyperlocal Tokopedia.

Salah satunya adalah kampanye Tokopedia NYAM!. Berkat mengikuti kampanye ini, transaksi produk best sellernya, Kopi Espresso Early Riser Blend, melonjak 2 kali lipat. Bahkan produknya bisa tembus luar Surabaya seperti Bogor, Sumbawa dan Samarinda.

“Selain memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omzet, Tokopedia juga membantu Initial Coffee Roaster menambah menambah jangkauan pasar dan meningkatkan minat peminum kopi , terutama homebrewer ataupun kedai kopi baru) agar mencoba biji kopi specialty grade buatan anak negeri kita,” kata Ivan.

Initial Coffee Roaster aktif melakukan edukasi tentang kopi kepada masyarakat. Salah satunya lewat Coffee Academy.

Melalui program ini, dijelaskan dia, pihaknya tidak hanya membuka pelatihan bagi masyarakat umum yang ingin belajar tentang kopi, tetapi juga bagi mereka yang ingin menjadi barista.

"Sejauh ini sudah ada lebih dari 300 orang yg belajar di Premium Coffee Academy kami,” kata Ivan.

Initial Coffee Roaster juga giat berinovasi dan akan meluncurkan produk terbarunya, yakni kopi celup. Kehadiran produk tersebut berangkat dari keinginan Initial Coffee untuk terus relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama yang ingin menikmati kopi secara lebih praktis atau tidak memerlukan peralatan khusus.

“Kami ingin kopi lokal berkualitas tinggi menjadi produk yang inklusif, bisa dinikmati oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja” kata Ivan.

Strategi Bertumbuh Ketika Pandemi

Selain itu Ivan juga menceritakan strategi yang ia lakukan ketika pandemi melanda.

Sama halnya dengan banyak usaha makanan dan minuman yang terpukul lantaran pandemi, usaha kopinya pun demikian.

Initial Coffee mengalami penurunan omzet 25 persen lantaran banyak kedai kopi yang tutup terpaksa akibat tidak mampu bertahan. Padahal Initial Coffee sendiri menjual produk kopinya hampir ke 35 persen dari jumlah total kedai kopi yang ada di Surabaya.

"Omzet mulai Mei-November 2022 turun 25 persen karena banyak cafe yang tutup karena pandemi. Jadi mau tak mau berimbas juga ke kami," ujarnya.

Walau demikian, dia tidak berkecil hati. Ivan tetap menjaga komunikasi dan relasi baik dengan para pembelinya.

Di saat yang sama, Ivan pun akhirnya masuk ke platform online dan bergabung menjadi seller Tokopedia.

Ivan mengaku sejak masuk ke Tokopedia, bisnisnya kembali sehat setelah terkena pandemi bahkan terus menggeliat.

"Intinya kalau kita enggak ikut event besar di Tokopedia saja kayak Tokopedia Nyam gitu, penjualan kita 1,5 kali lipat. Tapi kalau ikut event 3 kali lipat sampailah," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/19/094000826/cerita-initial-coffee-roaster-berdayakan-ratusan-petani-hingga-bawa-biji-kopi

Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke