Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Blibli Pede IPO di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi Global

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen pelaksanaan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli dinilai sejumlah pihak kurang tepat. Pasalnya, saat ini kondisi perekonomian global tengah dibayang-bayangi ancaman resesi global, sehingga membuat pasar lesu.

Meskipun demikian, CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto mengaku tetap optimis dengan IPO Blibli. Optimisme ini didukung oleh kondisi ekonomi Indonesia yang relatif terjaga.

Menurutnya, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik dunia. Ini terefleksikan dari data konsumsi nasional dan indeks manufaktur.

"Kita ini beruntung, karena kita di Indonesia. Dari data yang ada di seluruh dunia Indonesia itu masih menjadi negara yang paling baik dari sisi pertumbuhan ekonomi," kata dia, dalam konferensi pers, Selasa (18/10/2022).

Kusumo menyadari, saat ini lonjakan inflasi menjadi isu utama yang dihadapi oleh perekonomian nasional. Tingkat konsumsi rumah tangga berpotensi terpukul oleh kenaikan harga berbagai komoditas.

"Kita akan terus memonitor closely, sejauh ini kita tetap optimistic, tapi kita tidak boleh terlena," ujarnya.

Dengan mengacu kepada kondisi tersebut, Kusumo menilai, pasar Indonesia masih prospek dibandingkan sejumlah pasar negara lain. Hal ini kemudian yang menjadi alasan Blibli untuk 'listing' di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kita melihat hal-hal yang ada di Indonesia masih mendukung, yang membuat kami memutuskan dan melangkah masuk ke bursa," ucap Kusumo.

Asal tahu saja, Blibli akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 17,75 miliar lembar saham baru atau setara 15 persen dari modal yang disetor, dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham. Adapun harga yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp 410 hingga Rp 460 setiap saham.

Adapun dana hasil IPO Blibli yang diperkirakan sebanyak-banyaknya Rp 8,1 triliun akan digunakan sebagian untuk pembayaran saldo utang fasilitas, dan sisanya akan dialokasikan sebagai modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha.

https://money.kompas.com/read/2022/10/19/101000926/blibli-pede-ipo-di-tengah-ancaman-resesi-ekonomi-global

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

DPR Protes Bos Smelter Nikel Pakai Bahasa Mandari saat Rapat

DPR Protes Bos Smelter Nikel Pakai Bahasa Mandari saat Rapat

Whats New
Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital pada 2030, Apa yang Perlu Dipersiapkan Pelaku Industri?

Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital pada 2030, Apa yang Perlu Dipersiapkan Pelaku Industri?

BrandzView
Mendag: Ngapain Kelengkeng Keriput dan Apel Dilapisi Lilin Diimpor?

Mendag: Ngapain Kelengkeng Keriput dan Apel Dilapisi Lilin Diimpor?

Whats New
Kemenkeu Blokir Layanan Ratusan Perusahaan yang Tunggak Pembayaran PNBP

Kemenkeu Blokir Layanan Ratusan Perusahaan yang Tunggak Pembayaran PNBP

Whats New
Info Pelabuhan Roro Sei Pakning, Tiket, dan Jadwal Kapal

Info Pelabuhan Roro Sei Pakning, Tiket, dan Jadwal Kapal

Spend Smart
Binance Dituntut Otoritas Keuangan AS, Industri Kripto Nasional Diklaim Masih Aman

Binance Dituntut Otoritas Keuangan AS, Industri Kripto Nasional Diklaim Masih Aman

Whats New
Direstui Jokowi, Luhut Pekerjakan Tenaga Asing Jadi Pengawas Pembangunan IKN

Direstui Jokowi, Luhut Pekerjakan Tenaga Asing Jadi Pengawas Pembangunan IKN

Whats New
Tanggapan Sri Mulyani soal 9 Pegawai Kemenkeu Terlibat Kasus Mencurigakan

Tanggapan Sri Mulyani soal 9 Pegawai Kemenkeu Terlibat Kasus Mencurigakan

Whats New
Musnahkan Obat Impor hingga Tembaga Ilegal, Mendag: Ganggu Ekonomi Dalam Negeri

Musnahkan Obat Impor hingga Tembaga Ilegal, Mendag: Ganggu Ekonomi Dalam Negeri

Whats New
Bantah Isu Molornya Jadwal Operasional Kereta Cepat, Luhut: Tidak Ada Masalah, Semua Terkendali

Bantah Isu Molornya Jadwal Operasional Kereta Cepat, Luhut: Tidak Ada Masalah, Semua Terkendali

Whats New
5 Sektor Penerima Pinjaman Fintech yang Gagal Bayar

5 Sektor Penerima Pinjaman Fintech yang Gagal Bayar

Whats New
Mendag Musnahkan Barang Impor Tak Lengkapi Izin Senilai Rp 13,3 Miliar

Mendag Musnahkan Barang Impor Tak Lengkapi Izin Senilai Rp 13,3 Miliar

Whats New
Menperin Agus: Pabrik UD Trucks yang Akan Dipindah ke RI, Bukan Semua Fasilitas Isuzu di Thailand

Menperin Agus: Pabrik UD Trucks yang Akan Dipindah ke RI, Bukan Semua Fasilitas Isuzu di Thailand

Whats New
Juni Ini Luhut Ajak DPR Uji Coba Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 300 Km

Juni Ini Luhut Ajak DPR Uji Coba Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 300 Km

Whats New
Emiten Solusi Logistik PSSI Tebar Dividen Rp 261 Miliar dari Laba Bersih Tahun 2022, Cek Jadwalnya

Emiten Solusi Logistik PSSI Tebar Dividen Rp 261 Miliar dari Laba Bersih Tahun 2022, Cek Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke