Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemangkasan Produksi Minyak OPEC+ Bakal Perburuk Inflasi

Ia menjelaskan, usai OPEC+ menyatakan keputusannya memangkas produksi, harga mintak mentah Brent yang menjadi patokan dunia kembali naik. Padahal sebelumnya harga minyak mentah Brent sempat mengalami tren penurunan.

Oleh sebab itu, lanjut Sri Mulyani, dampak dari keputusan OPEC+ tersebut menjadi salah satu fokus yang dibahas dalam pertemuan G20.

"Ini menjadi salah satu topik yang juga dibahas di dalam G20 kemarin, dampak dari keputusan OPEC+ yang dianggap akan makin meningkatkan harga minyak dan memperburuk inflasi," ungkapnya dalam Seminar Nasional Badan Keahlian DPR RI, Rabu (19/10/2022).

Ia menyebut, dunia saat ini memang tengah dihadapkan tantangan krisis energi dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Pasokan minyak mentah global menjadi terganggu karena geopolitik yang semakin memanas, memicu negara-negara barat memberikan sanksi terhadap Rusia, termasuk sanksi energi.

Alhasil, lonjakan inflasi pun mulai dialami sebagian besar negara di dunia. Terutama di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat yang laju inflasinya sempat mencapai 9,1 persen di Juni 2022 dan Inggris mencapai 10,1 persen pada Juli 2022, yang merupakan tingkat tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

"Geopolitik yang semakin meningkat membuat disrupsi sisi suplainya menjadi semakin akut. Ini kemudian menyebabkan kenaikan harga-harga, terutama komoditas yang sangat penting seperti pangan dan energi yang mendorong inflasi secara luar biasa sangat cepat dan tinggi," jelas Sri Mulyani.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyoroti kebijakan OPEC+ yang akan berlaku mulai November 2022.

Menurutnya, pemangkasan produksi minyak ini akan membuat harga minyak dunia terus tinggi dengan bertahan di atas 90 dollar AS per barrel. Keputusan itu bertolak belakang dari harapan negara-negara berkembang yang membutuhkan harga minyak dunia lebih terjangkau.

"Kita dikejutkan keputusan yang diambil OPEC+ yang memotong produksi sehingga harga minyak bertahan di atas 90 dollar AS. Tentu ini counter kebijakan yang diharapkan negara berkembang agar energi bisa berkeadilan dan affordable, tetapi yang diambil sebaliknya," ujarnya dalam acara Investor Daily Summit 2022 di JCC, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Seiring dengan harga minyak dunia yang akan semakin tinggi imbas pemangkasan produksi, maka dampaknya akan turut mempengaruhi besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang ditanggung pemerintah. Subsidi energi berpotensi membengkak jika harga minyak dunia terus terkerek.

"Ini catatan bagi Indonesia, sangat berpengaruh bagi subsidi energi. Oleh karena itu, sektor keuangan kita harus berhati hati, dan kita perlu mengambil langkah yang ekstrem karena langkah itu perlu kita perhatikan," kata Airlangga

https://money.kompas.com/read/2022/10/19/170300726/pemangkasan-produksi-minyak-opec-bakal-perburuk-inflasi

Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke